Selasa, 07/05/2024 - 00:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

UNESCO: Jumlah Jurnalis Terbunuh Pada 2022 Naik 50 Persen

ADVERTISEMENTS

UNESCO mengatakan ada 86 orang jurnalis tewas pada 2022.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 JENEWA — UNESCO melaporkan sebanyak 86 jurnalis dan pekerja media dari seluruh dunia terbunuh pada 2022 setara satu setiap empat hari yang menunjukkan peningkatan 50 persen dibanding jumlah pada 2021. UNESCO diberi mandat untuk memastikan kebebasan berekspresi dan keamanan jurnalis secara global. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Badan PBB itu mengatakan laporan tersebut menyoroti risiko besar dan kerentanan yang dihadapi jurnalis dalam pekerjaan mereka. Namun, jumlah korban yang dirilis UNESCO itu lebih sedikit dibanding jumlah jurnalis yang dilaporkan tewas menurut data Press Emblem Campaign (PEC).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Pada 14 Desember, organisasi kebebasan pers yang bermarkas di Jenewa, Swiss itu mengatakan ada 115 orang jurnalis tewas pada 2022, yakni meningkat 45 persen dibanding tahun sebelumnya sekaligus menjadi jumlah korban terbanyak sejak 2018.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Vietnam Optimalkan Gelar UNESCO untuk Perkuat Sosial Ekonomi

“Setelah beberapa tahun mengalami penurunan, peningkatan tajam jumlah jurnalis yang terbunuh pada 2022 mengkhawatirkan,” kata Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Amerika Latin dan Karibia menjadi wilayah paling mematikan bagi jurnalis pada 2022, dengan 44 pembunuhan atau lebih dari setengah jumlah korban di seluruh dunia. Asia dan Pasifik mencatat 16 pembunuhan, sedangkan 11 jurnalis tewas di Eropa Timur.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Meksiko menjadi negara yang mencatat kasus pembunuhan jurnalis paling banyak dengan 19 pembunuhan, Ukraina 10, dan Haiti 9.

UNESCO melaporkan bahwa setengah dari jumlah jurnalis yang terbunuh pada 2022 itu justru terjadi ketika mereka sedang tidak bertugas. Para pekerja media itu dibunuh saat bepergian, di rumah mereka atau di tempat parkir dan tempat umum lainnya.

Berita Lainnya:
Brutalnya Serangan Israel di Tepi Barat

Kecenderungan tersebut menyiratkan bahwa tidak ada ruang aman bagi jurnalis bahkan saat waktu luang mereka. Sementara jumlah jurnalis yang terbunuh di negara-negara konflik naik dari 20 orang pada 2021 menjadi 23 orang pada 2022.

Para jurnalis dibunuh karena berbagai alasan, termasuk pembalasan karena melaporkan kejahatan terorganisir, konflik bersenjata atau munculnya ekstremisme dan melakukan peliputan subjek sensitif seperti kasus korupsi, kejahatan lingkungan, penyalahgunaan kekuasaan, dan aksi protes.

Selain pembunuhan, jurnalis juga menghadapi beragam ancaman disertai kekerasan, mulai dari penghilangan paksa, penculikan, penahanan sewenang-wenang, dan kekerasan digital terutama kepada jurnalis perempuan.

 

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi