Selasa, 30/04/2024 - 09:26 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Penduduk Wuhan yang tak Lagi Takut dengan Covid-19

ADVERTISEMENTS

Beijing memerintahkan penutupan Wuhan pada Januari 2020.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 WUHAN — Warga Wuhan mengaku sudah tidak lagi takut dengan Covid-19 setelah tiga tahun kota sumber virus dunia itu dikunci. Banyak dari warganya berharap dan berdoa untuk masa depan yang lebih baik dan sehat di Tahun Baru Imlek.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Sejak Beijing memerintahkan penutupan Wuhan pada Januari 2020, Covid-19 telah berimbas buruk ke dunia, membunuh jutaan orang dan membuat ekonomi global kacau balau. Kehidupan berjalan normal kembali sejak lama di sebagian besar dunia. China adalah negara paling terakhir mencabut kebijakan pembatasan ketat negaranya selama tiga tahun.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Ketika merayakan Tahun Baru Imlek, Wuhan, kota berpenduduk 11 juta pun bangkit. Penduduk Wuhan menerjang suhu dingin memadati pasar. Banyak orang yang tidak memakai masker tengah membeli mainan dan melempar batu di sepanjang Sungai Yangtze. Mereka sangat bergembira karena kehidupan telah kembali normal.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Badan Atom Internasional Tinjau Kembali Pembuangan Air PLTN Fukushima

“Tahun baru tentu saja akan lebih baik,” kata Yan Dongju, seorang petugas kebersihan berusia enam puluhan, seperti dilansir laman Channel News Asia, Senin (23/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Kami tidak takut dengan virus lagi. Sekarang setelah kami buka, semua orang cukup senang,” kata supir pengiriman Liang Feicheng, yang mengenakan kacamata dan masker wajah hitam agar tetap hangat.

“Banyak kekhawatiran dan depresi kami perlahan-lahan teratasi,” imbuhnya. Ia mengatakan, penduduk di kota tersebut menjalani hidup dalam damai di Tahun Baru Imlek, bisa berkumpul dengan keluarga dan teman dan pergi bermain ataupun berkunjung tanpa khawatir virus.

Keputusan pada Januari 2020 untuk mengunci kota Wuhan diumumkan di tengah malam. Pengumuman mendadak ini tentu mengejutkan penduduk Wuhan ketika dunia juga tengah menghadapi ketidakpastian.

Selama 76 hari, Wuhan terputus dari dunia luar. Banyak penduduk yang bersembunyi di rumah mereka karena takut terinfeksi. Rumah sakit saat itu juga kebanjiran pasien.

Berita Lainnya:
AS Resmi Punya UU yang Ancam Blokir TikTok, China Nyatakan Sikapnya tak Berubah

Namun pemandangan mengerikan yang menandai penguncian Covid-19 pertama di dunia sekarang sudah menjadi masa lalu. Di depan sebuah toko yang menjadi viral oleh karena foto seorang pria terbaring sekarat dihiasi sebuah tanda bertuliskan “Rumah Harapan.”

Namun, Pasar Grosir Makanan Laut Huanan Wuhan yang pernah dicurigai sebagai pusat wabah tetap ditutup. Daerah di sekitar pasar basah yang dulunya ramai itu menjadi sunyi pada Senin, meskipun sebuah mobil polisi terus mengawasi.

China tengah menghadapi lonjakan kasus terbesar dalam beberapa pekan terakhir setelah pemerintahnya mencabut kebijakan nol-Covid-nya. Menurut ahli epidemiologi terkemuka Wu Zunyou, sekitar 80 persen populasi diyakini telah tertular Covid-19.

Pada Sabtu pekan lalu, China melaporkan sekurangnya 13 ribu kematian terkait Covid hanya dalam waktu kurang dari sepekan. Angka ini menambah sekitar 60 ribu kematian sejak Desember yang sebelumnya dilaporkan pihak berwenang.

 

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi