Rabu, 24/04/2024 - 17:25 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIFINANSIAL

Ekonom Proyeksi Investasi Tumbuh Hingga 7 Persen Pada 2023

ADVERTISEMENTS

Meski ada risiko global, investasi asing langsung ke Indonesia masih bisa berkembang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memproyeksikan investasi yang diukur dengan Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) pada tahun ini memiliki ruang untuk tumbuh sekitar enam persen hingga tujuh persen.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Kami mengharapkan pertumbuhan investasi tetap Indonesia akan semakin meningkat pada 2023,” ujar Faisal dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (24/1/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Ia melihat investasi langsung Indonesia dapat semakin meningkat pada 2023, yang didorong oleh investasi asing langsung (foreign direct investment/ FDI) dan investasi domestik langsung (domestic direct investment/ DDI).

ADVERTISEMENTS

Meskipun terdapat risiko perlambatan ekonomi global, investasi asing langsung ke Indonesia masih dapat terus berkembang. Hal itu dapat terjadi di tengah keputusan pemerintah untuk melanjutkan proyek hilirisasi industri sumber daya alam untuk memperkuat rantai pasokan domestik dan meningkatkan nilai tambah ekspor. Selain itu, pembukaan kembali ekonomi China juga bisa menjadi katalis positif untuk arus masuk investasi ke Tanah Air.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Investasi Besar PT PEMA di Pelabuhan Kuala Langsa

Sementara untuk investasi domestik langsung, Faisal mengatakan arus investasi akan didorong oleh pencabutan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) pada akhir 2022, peningkatan mobilitas dan permintaan, serta Proyek Strategis Nasional (PSN) 2023. Adapun anggaran proyek infrastruktur dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 meningkat 7,18 persen menjadi Rp 392 triliun dibanding penurunan 12,55 persen dalam APBN 2022, sehingga relatif lebih tinggi dibandingkan empat tahun terakhir, tapi tidak termasuk 2021.

“Anggaran tersebut meliputi proyek infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK), jalan, dan jembatan, serta proyek strategis di ibu kota baru (IKN),” kata Faisal.

Berita Lainnya:
Vietnam Siap Naik Status jadi Pasar Negara Berkembang Sekunder

Tahun lalu, kata dia, investasi langsung di Indonesia mencatat pertumbuhan luar biasa. Sebagian besarnya didukung oleh investasi asing langsung ke sektor logam dasar dan pertambangan, berkat tingginya permintaan eksternal dan harga komoditas khususnya besi dan baja serta batu bara. Dengan demikian hal tersebut membuahkan hasil berupa pertumbuhan dua digit investasi non-bangunan dan struktur dalam PMTB dari produk domestik bruto (PDB) 2022.

Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) juga menunjukkan kinerja yang solid.  Hanya saja, PMDN tertahan oleh tertundanya PSN akibat realokasi anggaran 2022 ke program Pemulihan Ekonomi Nasional dan Penanganan Covid-19. Hal ini menyebabkan pertumbuhan PMTB 2022 terbatas karena sekitar 71 persen merupakan investasi gedung dan struktur.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi