Rabu, 15/05/2024 - 01:18 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Provinsi di China Izinkan Orang yang Belum Menikah Punya Anak Secara Legal

Otoritas Provinsi Sichuan mengizinkan orang yang belum menikah untuk punya anak legal

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

BEIJING – Otoritas kesehatan di provinsi barat daya Sichuan, China akan mengizinkan individu yang belum menikah untuk memiliki anak secara legal. Ini diputuskan dalam upaya terbaru pemerintah daerah untuk menyokong penurunan angka kelahiran.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Mulai 15 Februari, pasangan yang sudah menikah dan setiap individu yang menginginkan keturunan akan diizinkan untuk mendaftar ke pemerintah tanpa batas jumlah anak yang dapat mereka daftarkan,” kata Komisi Kesehatan Provinsi Sichuan dalam pernyataan di situs webnya, Senin (30/12/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Langkah ini bertujuan untuk mempromosikan pembangunan populasi jangka panjang dan seimbang,” tambah pernyataan itu.

Berita Lainnya:
Beijing: Veto AS di DK PBB Hancurkan Impian Rakyat Palestina

Aturan sebelumnya menetapkan bahwa hanya wanita menikah yang diizinkan secara hukum untuk melahirkan. Kendati begitu dengan tingkat pernikahan dan kelahiran yang turun ke rekor terendah dalam beberapa tahun terakhir, otoritas provinsi mengubah aturan 2019 untuk mencakup para lajang yang ingin memiliki anak.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Hingga saat ini, Komisi Kesehatan Provinsi Sichuan hanya mengizinkan pasangan menikah yang ingin memiliki hingga dua anak untuk mendaftar ke pihak berwenang setempat. Populasi China menyusut tahun lalu untuk pertama kalinya dalam enam dekade.

Ini dinilai sebagai perubahan bersejarah yang diperkirakan akan mengantarkan periode penurunan. Prospek itu mendorong pihak berwenang untuk meluncurkan insentif dan langkah-langkah untuk meningkatkan populasi.

Berita Lainnya:
Pasukan Penjaga Perdamaian Rusia Mundur dari Karabakh

Sebuah sistem registrasi nasional bagi pasangan untuk mendaftar ke otoritas lokal memastikan asuransi persalinan untuk menutupi tagihan medis. Sementara membiarkan wanita yang sudah menikah menyimpan gaji mereka selama cuti melahirkan.

Manfaat ini sekarang akan diperluas ke wanita dan pria lajang di Sichuan, yang menempati urutan ketujuh di negara tersebut dalam hal mereka yang berusia di atas 60 tahun, atau lebih dari 21% dari populasinya. Sebagian besar penurunan demografi China berasal dari kebijakan satu anak yang diberlakukan antara tahun 1980 dan 2015.

sumber : Reuters

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi