Jumat, 26/04/2024 - 15:03 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Optimalisasi Proyek Air Bersih, Strategi Besar Danareksa Jadi Holding Terbaik 

ADVERTISEMENTS

Pemerintah menargetkan 100 persen rumah tangga terakses air minum layak pada 2024.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

 JAKARTA — Implementasi Indonesia Water Fund (IWF) menjadi salah satu strategi besar PT Danareksa (Persero) (Danareksa) pada 2023 untuk memperkuat posisinya sebagai Holding Spesialis Transformasi. Ada 31 proyek air bersih yang akan digarap dengan dana sebesar Rp 45 triliun melalui IWF dan sebanyak Rp 15 triliun akan dikelola untuk mendanai proyek-proyek air bersih pada tahun ini.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Direktur Investasi Danareksa, Chris Soemijantoro mengatakan, untuk semakin memperkuat posisi Danareksa sebagai Holding Spesialis Transformasi, tahun ini Danareksa akan melakukan investasi selektif dengan fokus utama peningkatan sinergi grup Danareksa dan optimalisasi financial return. “Salah satunya melalui implementasi Indonesia Water Fund (IWF), selain pelaksanaan investasi langsung lainnya,” ujar Chris kepada Republika, Kamis (2/2/23).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Untuk tahun ini, Danareksa telah mengumpulkan dana sebesar 1 miliar dolar AS atau setara Rp 15 triliun untuk mengerjakan tiga proyek Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). “Saat ini yang sudah masuk pipeline kami terdapat tiga proyek yang terdiri dari satu greenfield (proyek baru) dan dua brownfield (sudah berjalan),” ungkap Chris.

ADVERTISEMENTS

Program IWF dilakukan dengan kekuatan sinergi Holding BUMN Danareksa, yakni Perum Jasa Tirta I, dan Perum Jasa Tirta II yang telah berpengalaman selama puluhan tahun di bidang pengelolaan air, PT Nindya Karya yang memiliki rekam jejak dan tim profesional di bidang konstruksi dan infrastruktur, serta PT Indra Karya sebagai konsultan konstruksi yang sangat berpengalaman di bidang air bersih.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Mentan Serahkan Bantuan 10 Ribu Pompa Air untuk Jawa Tengah

“Jadi untuk setiap pengerjaan proyek SPAM baru maupun SPAM existing melalui IWF sudah melalui pengecekan oleh tim kami secara ketat dengan teknologi tinggi, bahkan sejak awal proyek dijalankan,” kata Chris.

Dalam pengerjaannya, pihaknya tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi air, tapi juga akan menerapkan teknologi terbaru agar pelaksanaannya dapat terdigitalisasi. Melalui IWF, pihaknya akan menghadirkan 10 juta sambungan rumah (SR) dan harapannya akses air perpipaan mampu menjangkau lebih banyak masyarakat Indonesia.

Pengamat BUMN dari Universitas Indonesia (UI) Toto Pranoto menilai, proyek yang dipimpin oleh Danareksa ini akan berhasil mengumpulkan dana global sebagai salah satu alternatif solusi backlog kebutuhan sarana air minum. “Beberapa contoh proyek air minum seperti SPAM Umbulan menunjukan kerja sama dengan mitra global lewat skema public private partnership (PPP) juga bisa berjalan dengan lancar. Danareksa sebagai perusahaan pengelola investasi, mestinya cukup berpengalaman dalam mengelola proyek semacam ini, sehingga bisa menarik minat investor global,” tutur Toto kepada Republika.

Selain itu, anak-anak perusahaan Danareksa yang tergabung dalam program IWF ini juga dinilai sangat mumpuni untuk mengerjakan proyek air bersih. Proyek ini tentunya diharapkan dapat mulai berjalan dengan lancar pada tahun ini.

Berita Lainnya:
Bapanas Minta Pedagang tak Mengoplos Beras SPHP dan Jual di Atas HET

IWF dan Problematika Air Bersih di Indonesia

Seperti diketahui, akses serta kualitas air bersih merupakan salah satu poin tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) pada 2030. Selain karena kebutuhan yang meningkat, kualitas air yang buruk menjadi penyebab penyebaran penyakit di berbagai negara. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), persentase rumah tangga yang memiliki akses air minum layak sebesar 90,78 persen pada 2021, naik sedikit dari capaian tahun sebelumnya sebesar 90,21 persen. Dari jumlah tersebut, baru sekitar 12 persen rumah tangga yang memiliki akses air minum aman, serta 19 persen rumah tangga memiliki akses air minum perpipaan.

DKI Jakarta merupakan provinsi dengan rumah tangga terlayani akses air minum layak tertinggi nasional, yakni mencapai 99,86 persen. Diikuti Bali sebesar 97,56 persen, serta Daerah Istimewa Yogyakarta 95,69 persen. Sedangkan di Papua, baru 64,93 persen rumah tangga yang terlayani akses air minum layak pada 2021, terendah secara nasional. Provinsi lainnya yang terendah secara nasional yakni Bengkulu sebesar 67,39 persen, serta Kepulauan Bangka Belitung 73,4 persen.

x
ADVERTISEMENTS
1 2 3

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi