Tak hanya itu, dukungan juga disampaikan oleh Duta Besar Hongaria untuk Indonesia, HE Lilla Karsay. Ia menyatakan, program magang Markija mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Hongaria dalam administrasi. “Perlu diketahui, pengurusan visa di kedutaan membutuhkan waktu yang cukup lama, namun dengan adanya kerja sama antara Markija dan Kedutaan Hongaria, maka jangka waktu pembuatan visa dapat dipersingkat.”
Hal senada juga diungkapkan oleh Csongor Juhász Founder dan CEO Prohuman, perusahaan human resource terbesar di Hongaria dan Eropa Tengah, yang berperan penting dalam meningkatkan kepercayaan antara mahasiswa vokasi dengan industri di Hongaria dalam program magang Markija ke Eropa.
Juhasz memberikan alasan mengapa memilih mahasiswa vokasi di Indonesia. Ini karena kualitas pendidikan vokasi di Indonesia yang terbilang cukup baik. Prohuman mendapatkan informasi tersebut dari Markija. Karena itu, Prohuman membuka pintu bagi mahasiswa vokasi Indonesia untuk mengembangkan kemampuan di Eropa.
“Industri di Hongaria dan Eropa Tengah suka dengan mahasiswa vokasi Indonesia. Awalnya mereka mengira kemampuan mahasiswa vokasi Indonesia itu rendah, tapi ternyata mahasiswa Indonesia memiliki skill tinggi dan dibutuhkan di industri seperti otomotif, manufaktur, serta sektor IT/Telekomunikasi, dan lainnya.”
Selain itu, Juhasz juga memuji mahasiswa/mahasiswi vokasi Indonesia yang berangkat ke sana dengan memiliki motivasi yang tinggi untuk belajar skill dan pengetahuan baru demi mengembangkan kompetensi. “Jadi tidak hanya selalu mengenai gaji. Hal ini menjadi nilai tambah bagi mahasiswa/mahasisi vokasi untuk ke depannya mempraktikannya di Indonesia,” kata dia menegaskan.
Sumber: Republika