Ahli Seismologi Swiss: Gempa di Selatan Turki Terbesar Selama Lebih dari Satu Abad

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Gempa sebesar itu sangat jarang terjadi, kata ahli seismologi Swiss Stefan Wiemer

ADVERTISEMENTS

REPUBLIKA.CO.ID., JENEWA — Wilayah perbatasan Turki dan Suriah belum pernah mengalami gempa bumi sebesar yang terjadi awal minggu ini di provinsi Kahramanmaras, selatan Turki dalam lebih dari 100 tahun, kata Stefan Wiemer, direktur Badan Seismologi Swiss pada Kamis (9/2/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Wiemer berbicara dengan saluran televisi Swiss SRF, yang tayang dalam bahasa Jerman, tentang gempa bumi berkekuatan M 7,7 dan 7,6 pada Senin kemarin yang memberikan dampak kerusakan besar di 10 provinsi Turki.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Sedikitnya 17.674 orang tewas dan 72.879 lainnya terluka akibat dua gempa kuat itu, kata Wakil Presiden Turki Fuat Oktay pada Kamis malam.

ADVERTISEMENTS

Ahli seismologi Swiss Wiemer mengatakan bukan suatu kebetulan bahwa gempa kuat sering terjadi antara kedua negara ini.

ADVERTISEMENTS

Ada batas lempeng di kawasan itu, kata dia, seraya menambahkan bahwa selama bertahun-tahun, ada ketegangan di kawasan ini dan dihempaskan oleh gempa bumi.

ADVERTISEMENTS

“Ini adalah patahan Anatolia Timur, tempat ketegangan menumpuk dan mengering, terutama dengan gempa berkekuatan 7,7. Gempa sebesar itu sangat jarang terjadi,” ungkap dia.

ADVETISEMENTS

Gempa berkekuatan 8 skala Richter mungkin terjadi setahun sekali di dunia, imbuh Wiemer.

Mengacu pada sejarah, dia mengatakan bahwa Aleppo berkali-kali diguncang gempa besar, namun dia menambahkan bahwa gempa bermagnitudo 7,7 sudah merupakan gempa besar.

Dia menyebut ada potensi gempa susulan selama berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan setelah gempa besar tersebut.

“Umumnya akan berkurang jumlah dan intensitasnya dari waktu ke waktu,” tukas Wiemer.

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/ahli-seismologi-swiss-gempa-di-selatan-turkiye-terbesar-selama-lebih-dari-satu-abad/2813972

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version