Allegri Desak Perubahan Aturan Offside Menyusul Penggunaan Teknologi Semi-Otomatis

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 TURIN —  Otoritas penyelenggara Liga Italia, Lega Serie A, memutuskan untuk menerapkan teknologi offside semi otomatis (SAOT) pada paruh kedua Serie A musim ini. Namun, penggunalan teknologi yang diterapkan secara penuh di gelaran Piala Dunia 2022 itu menuai kontroversi tersendiri.

ADVERTISEMENTS

Penggunaan teknologi ini diharapkan bisa mengurangi perdebatan soal potensi posisi offside seorang pemain dalam proses terjadinya gol. Menilik kesuksesannya di Piala Dunia 2022, Serie A akhirnya menerapkan teknolgi yang melibatkan belasan kamera, yang tersebar di sejumlah titik stadion, dan sensor di tubuh pemain tersebut.

ADVERTISEMENTS

Kendati begitu, saat Juventus membungkam Fiorentina, 1-0, penerapan SAOT menimbulkan kontroversi. Wasit menganulir dua gol yang tercipta di laga pada giornata ke-22 Liga Italia tersebut, Senin (13/2/2023) dini hari WIB. Keputusan wasit ini tidak terlepas dari hasil penerapan SAOT.

ADVERTISEMENTS

Wasit menganulir gol Dusan Vlahovic pada menit ke-59. Penyerang Juventus itu diketahui sudah berada dalam posisi offside saat berusaha mengejar umpan terobosan dari Filip Kostic. Terakhir, pada pengujung laga, wasit tidak mengesahkan gol sepakan dari luar kotak penalti gelandang Fiorentina, Gaetano Castrovili.

ADVERTISEMENTS

Seperti halnya saat menganulir gol Vlahovic, wasit dengan merujuk teknologi SAOT menilai, salah satu pemain Fiorentina berada dalam posisi offside saat berebut bola yang berujung dengan arah bola menuju Castrovili. 

ADVERTISEMENTS

Kabarnya, Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) berencana untuk mengubah sejumlah aturan terkait offside menyusul penerapatan teknologi ini. Kabar itu pun disambut baik oleh pelatih Juventus, Massimiliano Allegri. Menurut dia, penerapn teknologi itu harus disertai perubahan dalam aturan permainan, terutama soal posisi offside.

ADVERTISEMENTS

“Saya rasa, itu (rencana perubahan aturan offside) adalah hal yang tepat. Kita tidak bisa melihat, gol dianulir hanya karena rambut seorang pemain berada dalam posisi offside. Apabila seperti itu, setiap pemain harus memiliki potongan rambut seperti saya (botak),” kata Allegri seperti dilansir Football Italia, Senin (13/2/2023).

ADVERTISEMENTS

Dalam aturan offside tersebut, berdasarkan lansiran Football Italia, setiap bagian tubuh pemain harus berada dalam posisi sejajar dengan pemain lawan untuk bisa berada dalam posisi onside. Dengan begitu, apabila pemain tersebut bisa mencetak gol, gol tersebut dinyatakan sah.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version