Rajin Infak Bisa Selamatkan Muslim dari Api Neraka, Ini Penjelasannya

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Rajin Infak Bisa Selamatkan Muslim dari Api Neraka, Ini Penjelasannya. Foto: Ilustrasi Sedekah

ADVETISEMENTS

JAKARTA — Berinfak adalah amalan sederhana yang kerap diabaikan banyak Muslim. Padahal kalau saja tahu keutamaannya, amalan sederhana tersebut bisa menyelamatkan seorang Muslim dari api neraka.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Muslim yang senantiasa berinfak atau mengeluarkan hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan, maka dapat dikatakan bahwa dia menganggap hartanya itu bukan miliknya melainkan milik Allah.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Allah SWT berfirman, “…dan berikanlah kepada mereka sebagian dari harta Allah yang dikaruniakan-Nya kepadamu.” (QS An-Nur ayat 33).

ADVERTISEMENTS

Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan bahwa salah satu ciri orang beriman ialah orang yang menjaga kehormatan dan martabatnya, yaitu dengan tidak meminta-minta kecuali dalam keadaan terdesak.

ADVERTISEMENTS

Ketika seorang Muslim rajin mengeluarkan hartanya untuk infak, sekalipun besaran harta yang dikeluarkan itu kecil, maka sungguh amalan tersebut bisa menjadi penyelamat baginya kelak di akhirat dan menjadi penyelamatnya dari api neraka.

Allah SWT berfirman, “Sungguh, Allah tidak akan menzalimi seseorang walaupun sebesar dzarrah, dan jika ada kebajikan (sekecil dzarrah), niscaya Allah akan melipatgandakannya dan memberikan pahala yang besar dari sisi-Nya.” (QS An-Nisa ayat 40)

Nabi Muhammad SAW juga pernah bersabda, bahwa sedekah terbaik adalah yang bersumber dari sisa harta setelah digunakan untuk memenuhi kebutuhan mendasar.

Dalilnya sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Sedekah yang paling utama ialah yang diambil dari sisa kebutuhan sendiri. Dan tangan di atas lebih baik daripada tangan yang di bawah, dan mulailah–memberi–orang yang menjadi tanggunganmu.” (HR an-Nasai)

Hadits itu sekaligus menunjukkan perintah kepada setiap Muslim untuk bekerja, tidak bermalas-malasan, tidak meminta-minta, dan tidak pula sengaja mendekati orang-orang kaya untuk lari dari masalah ekonomi yang menderanya. Sebagaimana ajaran Nabi SAW, bahwa salah satu ciri mukmin adalah menjaga kehormatan, harga diri, dan martabat.

Sumber:

https://islamonline.net/%D9%85%D8%A7%D8%B0%D8%A7-%D9%8A%D9%86%D8%AC%D9%8A-%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%A8%D8%AF-%D9%85%D9%86-%D8%A7%D9%84%D9%86%D8%A7%D8%B1%D8%9F/

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version