Pustakawan Universitas BSI Hadiri Musyawarah Wilayah FPPTI-DIY

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Pustakawan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) kampus Yogyakarta kembali menghadiri kegiatan musyawarah wilayah Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia-Daerah Istimewa Yogyakarta (FPPTI-DIY) 2023.

ADVETISEMENTS

 YOGYAKARTA — Nunung Dwi Aminawati merupakan Pustakawan Universitas Bina Sarana Informatika (BSI) kampus Yogyakarta kembali menghadiri kegiatan musyawarah wilayah Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia-Daerah Istimewa Yogyakarta (FPPTI-DIY) 2023. Kegiatan ini dilaksanakan di lantai 3 Kampus STIKES Bethesda Yakkum, Yogyakarta, pada Rabu (14/2/2023) lalu. 

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Ketua STIKES Bethesda Yakkum Yogyakarta Nurlia Ikaningtyas yang juga sebagai pembicara mengatakan, perpustakaan harus terus berkembang. “Perpustakaan ini harus menyesuaikan kebutuhan para civitas akademika, terutama dalam memberikan layanan di masa transisi pandemi,” kata Nurlia, dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (1/3/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Sementara itu, Kepala Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Dr Labibah menjelaskan bahwa kompetensi pustakawan di era pasca pandemi ini harus didorong untuk menghasilkan inovasi layanan terbaru. “Guna menyesuaikan dengan kebiasaan baru para pemustaka yang muncul sebagai akibat dari situasi pandemi. Perpustakaan harus bisa survive dalam memberikan layanan di masa pandemi,” ungkapnya.

ADVERTISEMENTS

Kepala Bidang Basis Data dan Jaringan UGM Arif Surachman juga memaparkan materi mengenai ‘Inovasi Perpustakaan dalam Transisi Kenormalan Baru di UGM’. Menurutnya, perpustakaan juga harus memberikan kenyamanan terhadap para pengunjung.

ADVERTISEMENTS

“Perpustkaan harus tetap memberikan kenyamanan kepada pemustaka dengan inovasi dan keunikan agar perpustakaan tetap eksis di masa pandemi,” ungkap Arif. 

Sedangkan, Kepala Perpustakaan UNY Prof Sulis Triyono yang juga sebagai narasumber menjelaskan, pustakawan perguruan tinggi, selain memberikan layanan sebagai pemustaka, seorang pustakawan juga harus bisa menulis artikel ilmiah atau bahkan buku.

“Layanan perpustakaan dikatakan berhasil apabila pustakawannya dapat menulis artikel ilmiah yang bereputasi,” tutupnya.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version