Jumat, 17/05/2024 - 08:08 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Presiden Biden dan Kanselir Scholz Lakukan Pembicaraan Tertutup

 WASHINGTON — Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dan Kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu secara pribadi pada Jumat (3/3/2023). Bahkan penasihat utama mereka tidak dilibatkan dalam percakapan tersebut.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Pertemuan selama lebih dari satu jam ini terjadi di Ruang Oval.  Saat pembicaraan berakhir, Biden dan Scholz berjalan melintasi aula menuju Ruang Roosevelt, tempat para pejabat AS dan Jerman berbaur.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menurut seorang pejabat senior pemerintahan yang meminta anonimitas untuk menjelaskan diskusi tertutup tersebut, Biden bercanda bahwa kedua pemimpin telah menyelesaikan semua masalah dunia sendiri. Gedung Putih tidak mengonfirmasi kesepakatan yang dicapai atau rencana dibuat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Scholz mengatakan, dia dan Biden ingin berbicara langsung satu sama lain. Dia menggambarkan situasi global saat ini segalanya menjadi sangat sulit.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Penting bagi teman dekat seperti itu untuk membicarakan semua pertanyaan ini bersama-sama, terus menerus,” kata Scholz.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Pembacaan resmi pertemuan tersebut memberikan sedikit detail tambahan. Kedua pemimpin membahas perang dan bertukar perspektif tentang masalah global lainnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Percakapan itu terjadi pada saat yang sulit dalam konflik. Ukraina dan Rusia sedang mempersiapkan serangan musim semi, yang berarti aliran senjata Barat yang stabil akan menjadi penting untuk keberhasilan sekutunya di medan perang.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
Pejabat Dewan Keamanan Israel Mengundurkan Diri

Tapi, ada kekhawatiran baru bahwa dukungan publik untuk bantuan militer yang sedang berlangsung mungkin berkurang. Selain itu, pejabat AS telah memperingatkan bahwa Cina dapat menyingkir dan mulai menyediakan amunisi ke Rusia.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Tindakan Beijing ini akan mengubah lintasan perang dengan memungkinkan Moskow mengisi kembali persediaannya yang habis.

Cina adalah mitra dagang utama Jerman, dan negara-negara Eropa umumnya lebih berhati-hati daripada AS dalam mengambil sikap keras terhadap negeri tirai bambu itu. Namun, ada tanda-tanda yang mungkin berubah saat persaingan global semakin tegang.

Dalam pidato di parlemen Jerman pada Kamis (2/3/2023), Scholz meminta Cina untuk menggunakan pengaruhnya untuk mendesak penarikan pasukan Rusia. “Dan tidak memasok senjata ke agresor Rusia,” ujarnya.

Selama sambutan publik singkat pada Jumat, Scholz mengatakan, sekutu Barat akan mendukung Ukraina untuk selama diperlukan. “Ini adalah tahun yang sangat, sangat penting karena ancaman berbahaya bagi perdamaian yang datang dari Rusia yang menginvasi Ukraina,” katanya.

Berita Lainnya:
Sebanyak 34.183 Warga Palestina Gugur Sepanjang 200 Hari Serangan Zionis Israel di Gaza

Biden berterima kasih kepada Jerman karena telah memberikan dukungan militer bersifat kritis. “Dan saya berpendapat, di luar dukungan militer, dukungan moral yang Anda berikan kepada orang Ukraina sangat besar,” katanya.

Menurut Biden, kedua negara bekerja sama untuk memberikan bantuan keamanan penting ke Ukraina. Scholz juga menggambarkan upaya AS-Jerman sebagai langkah yang seirama.

Scholz terakhir mengunjungi Gedung Putih lebih dari setahun yang lalu, tak lama sebelum Rusia menginvasi Ukraina. Kunjungan kenegaraan ini sedikit berbeda karena tidak ada kemegahan dan upacara, berbeda ketika Presiden Prancis Emmanuel Macron datang ke Washington tahun lalu. Perjalanan Scholz tidak memiliki konferensi pers yang biasa dengan kedua pemimpin menjawab pertanyaan dari wartawan yang mewakili kedua negara.

Juru bicara keamanan nasional Gedung Putih John Kirby menggambarkannya sebagai kunjungan kerja nyata antara kedua pemimpin ini. Namun, pemimpin oposisi Friedrich Merz menuduh Scholz merahasiakan perjalanannya ke Washington. Merz menyarankan agar Scholz harus memperhalus kesepakatan untuk menyediakan tank ke Ukraina.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi