Camilli mengatakan, pembentukan koridot kemanusiaan memungkinkan para migran melakukan perjalanan dengan aman dan legal dari zona konflik ke negara tujuan mereka. Koridor kemanusiaan dapat dibangun antara pemerintah, organisasi bantuan dan kelompok agama. Koridor ini dapat menawarkan jalur kehidupan bagi mereka yang berhak mendapatkan suaka.
Namun, para analis mengatakan, pembentukan rute yang aman saja tidak cukup. Orang-orang masih terpaksa melakukan perjalanan berbahaya atau bergantung pada penyelundup.
“Orang-orang yang melarikan diri dari negara yang dilanda perang atau situasi kritis lainnya seringkali terburu-buru dan melakukan apa yang mereka bisa. Misalnya, sejak Taliban menguasai negara, beberapa aktivis dan wanita Afghanistan tidak bisa menunggu dan pergi secepat mungkin,” kata Camilli.
Sumber: Republika