Peroleh Info Serangan Teror, Aparat Kepolisian Dikerahkan ke Objek Sensitif di Wina

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Mobil polisi melewati pos pemeriksaan dekat perbatasan Austria dan Jerman di Mittenwald, Jerman, Rabu, 22 Juni 2022. KTT G7 berlangsung di kastil

ADVETISEMENTS

WINA – Aparat kepolisian telah dikerahkan ke tempat-tempat sensitif dan vital di Wina, Austria, Rabu (15/3/2023). Hal itu dilakukan setelah badan intelijen Austria memperoleh informasi yang mengindikasikan akan adanya serangan oleh kelompok ekstremis.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Badan intelijen kami memiliki alasan untuk meyakini bahwa serangan dengan motif (ekstremis) direncanakan akan dilakukan di Wina. Sebagai tindakan pencegahan, tempat-tempat menarik telah ditempatkan di bawah penjagaan yang ditingkatkan oleh pasukan polisi operasi reguler dan khusus,” kata kepolisian Wina lewat akun Twitter resminya.

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Mereka telah menginformasi kepada masyarakat Wina bahwa akan peningkatan kehadiran polisi bersenjata, termasuk pasukan khusus, di kota tersebut. Gereja juga tak luput dari penjagaan polisi. Kepolisian Wina tidak mengungkap sampai kapan tindakan khusus tersebut bakal berlangsung.

ADVERTISEMENTS

Dalam keterangannya kepolisian Wina tak menjelaskan kelompok ekstremis mana yang diduga bakal melakukan serangan atau aksi teror di kota tersebut. Wina adalah salah satu ibu kota teraman di dunia. Serangan teroris jarang terjadi di sana.

ADVERTISEMENTS

Namun pada November 2020 lalu, Wina harus menghadapi serangan teroris bersenjata. Seorang pria melepaskan tembakan secara acak di pusat kota yang sibuk. Peristiwa itu berlangsung hanya beberapa jam sebelum Wina menerapkan karantina wilayah (lockdown) untuk menangani wabah Covid-19.

Akibat insiden penembakan itu, empat warga sipil tewas. Sementara 23 orang lainnya mengalami luka-luka. Pelaku penembakan ditembak hingga tewas oleh personel polisi Wina. Setelah diidentifikasi dan ditelusuri latar belakangnya, pelaku disebut merupakan simpatisan kelompok teroris ISIS.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version