Kamis, 25/04/2024 - 02:20 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

BISNISEKONOMI

Minta Diundang ke Istana, Pedagang Thrifting: Mahasiswa, Pedagang Cabai, Kasihan

ADVERTISEMENTS

SLEMAN — Ririn, pedagang pakaian bekas di salah satu toko awul-awul di Kabupaten Sleman meminta pemerintah memikirkan ulang terkait kebijakan larangan impor baju bekas. Menurutnya akan ada banyak masyarakat yang terdampak dari kebijakan tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dipikirin lah itu akan banyak terdampaknya,” kata Ririn kepada Republika.co.id, Senin (20/3/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Ririn mengatakan yang terdampak dari kebijakan tersebut bukan hanya pedagang, tetapi juga mahasiswa yang biasa membeli pakaian awul-awul untuk mereka jual kembali. Menurutnya selama ini mahasiswa kerap mencari tambahan pemasukan dari usaha penjualan pakaian bekas.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah

“Kalau mereka disetop kasian orang tuanya,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Selain itu ada banyak juga pedagang kecil, pekerja kasar, dan petani yang ikut terdampak dari kebijakan tersebut. Sebab mereka kerap membeli baju bekas untuk dipakai dalam berkegiatan mereka sehari-hari. Mereka biasanya membeli baju bekas hanya untuk satu kali pakai.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Perpamsi: WWF Momentum RI Siapkan Infrastruktur Wir Jadi yang Utama

“Pedagang cabai itu kan nggak bisa (hilang bekasnya), itu dia pakai langsung buang, jadi udah kotor nggak bisa dicuci,” ucap suaminya, Andri.

Ia juga menyebut aktivitas jual beli thrifting ini tidak mengganggu sektor lain, termasuk tekstil. Menurutnya, mereka punya pelanggannya tersendiri.

“Katanya pemerintah ganggu yang tekstil , nggak ganggu, kami ada pangsanya,”  imbuhnya.

Andri berharap pemerintah berlaku adil. Menurutnya pemerintah perlu melibatkan pedagang dalam memutuskan sebuah kebijakan.

“Kenapa nggak tanya pedagang dulu? Tanya dulu pedagang diundang ke istana, gimana caranya, berapa banyak harus disetop pengusaha yang udah terjadi nih berjalan di Indonesia sudah banyak banget, dari mahasiswa sampai yang sudah keluarga,” ungkapnya.

Berita Lainnya:
Perpanjang Waktu Pendaftaran Maba, Institut Teknologi PLN Umumkan Ini

Ia menambahkan jangan sampai kebijakan pelarangan baju impor membuat pengangguran Indonesia bertambah sehingga pemerintah harus menambah anggaran bantuan tunai kepada para pengangguran. Ia berharap pemerintah bisa membuat kebijakan yang lebih berpihak kepada pedagang kecil.

“Kalau bisa dilegalkan,” harapnya.

Selain itu, dirinya juga membantah jika baju impor dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit kulit. Selama ia berdagang dirinya mengaku tak pernah terkena penyakit kulit.

“Saya lihatnya itu cuma isu aja, nggak bener lah,” ucapnya.

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi