Jumat, 03/05/2024 - 20:45 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

WHO Sebut Cina Pegang Informasi ‘Kunci’ Asal-Usul Pandemi Covid-19

ADVERTISEMENTS

 JENEWA – Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, Cina memiliki informasi kunci tentang asal-usul pandemi Covid-19. Dia mendesak Beijing untuk membagikan informasi tersebut secara transparan.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Tanpa akses penuh ke informasi yang dimiliki Cina, Anda tidak dapat mengatakan ini atau itu. Semua hipotesis tetap ada di atas meja. Itulah posisi WHO dan itulah mengapa kami meminta Cina bekerja sama dalam hal ini,” kata Ghebreyesus kepada awak media, Kamis (6/4/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Dia berharap Cina dapat memenuhi permintaannya untuk bekerja sama. “Jika mereka melakukan hal itu maka kita akan tahu apa yang terjadi dan bagaimana awalnya (pandemi Covid-19),” ucap Ghebreyesus.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara itu, pemimpin teknis penanganan Covid-19 WHO, Dr. Maria Van Kerkhove mengungkapkan, informasi terbaru Cina menawarkan beberapa petunjuk tentang asal-usul pandemi Covid-19. Namun jawaban atas pertanyaan bagaimana mulanya virus muncul dan menyebar tetap belum diketahui.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Biden: Ini Konflik Terburuk untuk Pekerja Kemanusiaan

Kerkhove mengatakan, saat ini WHO sedang bekerja dengan para ilmuwan untuk mencari tahu lebih banyak tentang awal mula penyebaran Covid-19. WHO pun meminta data asli yang mendukung studi belum lama ini oleh Departemen Energi AS. Departemen Energi AS menyebut, kebocoran laboratorium kemungkinan menjadi penyebab pecahnya pandemi.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pada Februari lalu, Pemerintah Cina meminta agar asal-usul pandemi Covid-19 tidak lagi dikaitkan dengan dugaan kebocoran laboratorium di Wuhan. Hal itu disampaikan setelah Departemen Energi AS mengungkapkan bahwa mereka memiliki bukti baru yang menunjukkan bahwa Covid-19 kemungkinan besar muncul akibat kebocoran lab di Negeri Tirai Bambu.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Pihak-pihak tertentu harus berhenti mengungkit kembali narasi ‘kebocoran lab’, berhenti mencoreng Cina, dan berhenti mempolitisasi penelusuran asal-usul (pandemi),” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Mao Ning, 27 Februari lalu, dikutip laman resmi Kemenlu Cina.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
WHO: Vaksin Selamatkan 154 Juta Nyawa dalam 50 Tahun

Dia menekankan, penelusuran asal-usul virus SARS-Cov-2 penyebab Covid-19 adalah tentang sains dan tidak boleh dipolitisasi. Mao menegaskan, Cina selalu mendukung dan berpartisipasi dalam penelusuran cikal bakal Covid-19 berbasis sains global.

“Pandemi berasal dari laboratorium dianggap sangat tidak mungkin’ adalah kesimpulan otoritatif berbasis sains yang dicapai oleh para ahli dari misi bersama WHO-Cina setelah kunjungan lapangan ke laboratorium di Wuhan serta komunikasi mendalam dengan para peneliti. Itu tercatat secara akurat dalam laporan misi dan telah mendapat pengakuan luas dari komunitas internasional,” kata Mao.

Menurut data Worldmeters, Covid-19 telah menginfeksi lebih dari 684 juta orang di dunia. Korban tewas akibat pandemi melampaui 6,8 juta jiwa.

Saat ini pandemi Covid-19 telah terkontrol. Perekonomian dan perdagangan global sudah kembali bergeliat. Kendati demikian akhir Januari lalu WHO menyatakan bahwa Covid-19 tetap menjadi darurat internasional. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi