Pertumbuhan Perbankan Syariah Diproyeksikan Terus Meningkat

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

Suasana Kantor Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Kamis (3/4). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan perbankan syariah terus meningkat pada tahun ini.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan pertumbuhan perbankan syariah terus meningkat pada tahun ini. Direktur Pengaturan dan Pengembangan Perbankan Syariah OJK Nyimas Rohmah optimistis dana pihak ketiga (DPK) perbankan syariah bisa terus meningkat.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

“Insya Allah sama seperti tahun-tahun sebelumnya, dimana pertumbuhan dari industri perbankan syariah selalu melebihi dari pertumbuhan industri nasional,” kata Nyimas dalam Media Briefing Perbankan Syariah di Gedung OJK, Jakarta, Selasa (11/4/2023).

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

Sementara itu, Nyimas belum bisa memproyeksikan apakah akan ada lagi aksi merger yang dilakukan unit usaha syariah (UUS) selain yang dilakukan UUS BTN ke Bank Syariah Indonesia (BSI). Nyimas menyebut hal itu akan kembali kepada masing-masing pemegang saham dan keputusan RUPS.

ADVERTISEMENTS

“Namun secara formal kami belum atau setidaknya sampai akhir tahun kemarin belum menerima permohonan terkait dengan aksi korporasi dari bank-bank syariah,” ungkap Nyimas.

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Sebelumnya, Nyimas mengungkapkan per Desember 2022, total aset keuangan syariah Indonesia (tidak termasuk saham syariah) mencapai Rp 2.375,84 triliun atau 151,03 miliar dolar AS. Nyimas merinci, perkembangan industri perbankan syariah hingga akhir 2022 telah berhasil mengumpulkan aset hingga Rp 802,26 triliun.

ADVETISEMENTS

Sementara itu pembiayaan syariah per Desember 2022 juga sudah mencapai Rp 33,10 triliun yang naik dari sebelumnya pada 2021 mencapai 23,53 triliun. Dia menambahkan, aset dan DPK dalam perbankan syariah juga terus mengalami pertumbuhan positif.

“Dari sisi pertumbuhan aset DPK seluruhnya terdapat pertumbuhan dengan dobel digit. Aset pada 2022 tumbuh 15,63 persen dalam kurun waktu 2022. Pembiayaan lebih besar lagi hingga 20,44 persen dan DPK mencapai 12,93 persen,” kata Nyimas menjelaskan.

 

Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?

Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version