Departemen Kehakiman membuka penyelidikan kriminal formal minggu lalu, setelah ada rujukan dari Departemen Pertahanan. Reuters telah meninjau lebih dari 50 dokumen, berlabel “Rahasia” dan “Sangat Rahasia”, tetapi belum memverifikasi keasliannya secara independen. Jumlah dokumen yang bocor kemungkinan lebih dari 100.
Sejumlah negara mempertanyakan kebenaran beberapa dokumen yang bocor, termasuk Inggris, yang mengatakan ada tingkat ketidakakuratan yang serius dalam informasi tersebut. Kebocoran dokumen tersebut mengungkapkan informasi tentang sekutu termasuk Israel, Korea Selatan, dan Turki. Pejabat AS yakin sebagian besar materi itu dalam dokumen itu asli.
Sudah Beralih ke Motor Listrik? Merek Apa yang Sudah Nangkring di Garasi Kamu?
Suka Pakai Aplikasi Paylater? Favorit Kamu yang Mana?
Sumber: Republika