Tobat tak Bisa Sembarangan, 4 Syarat Ini Harus Terpenuhi 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ngaji Alquran dan bertobat kepada Allah.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Setiap mukmin diperintahkan untuk bertobat kepada Allah. Sebab tak ada manusia yang luput dari melakukan perbuatan dosa. Namun demikian tobat yang dilakukan adalah tobat nasuhaa yaitu tobat yang sesungguhnya, semurni-murninya. Sebagaimana firman Allah SWT: 

ADVERTISEMENTS

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

ADVERTISEMENTS

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu,” (Alquran surat At Tahrim ayat 8).

ADVERTISEMENTS

Oleh karena itu dalam bertobat tidak bisa sembarangan. Ada syarat-syarat yang harus ditempuh agar tobat tersebut diterima Allah SWT. Imam Qurthubi dalam kitab at Tadzkirah menjelaskan bahwa setidaknya ada empat syarat tobat. Yaitu  1) menyesal dalam hati, 2) meninggalkan perbuatan maksiat saat itu juga, 3) bertekad tidak akan mengulangi perbuatan maksiat dan 4) menanamkan sikap malu serta takut pada Allah. Menurut Imam Qurthubi apabila salah satu saja syarat tersebut tidak terpenuhi maka tobatnya tidak sah. 

ADVERTISEMENTS

Tapi selain itu, Imam Qurthubi juga menjelaskan berdasarkan sejumlah keterangan ulama bahwa termasuk syarat bertobat adalah dengan memperbanyak membaca lafaz istighfar. Namun demikian dalam membacanya tidak hanya sebatas melafalkan di lisan tetapi harus menghayatinya dengan sungguh-sungguh dalam hati dengan menyesali setiap dosa yang telah dikerjakan.

ADVERTISEMENTS

وقد قيل من شروطها الا عتراف بالذنب، وكثرة الاستغفار الذي يحل عقد الإصرار ويثبت معناه في الجنان لا التلفظ باللسان. فأما من قال بلسانه أستغفر الله وقلبه مصر على معصية فاستغفاره ذاك يحتاج إلى استغفار.

ADVERTISEMENTS

Artinya: Ada keterangan ulama yang mengatakan bahwa syarat tobat itu adalah mengakui perbuatan dosa, dan banyak membaca istighfar yang tertanam maknanya di dalam hati dan tak sekedar dilafalkan dengan lisan. Maka adapun orang yang hanya mengucapkan istighfar di lisannya,  sedangkan di dalam hatinya masih tersimpan keinginan untuk berbuat maksiat, maka istighfar tersebut harus dilakukan berulang-ulang.  

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version