Pesan Rasulullah SAW untuk 2 Sahabat yang Pernah Meminta Diberi Posisi Jabatan

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
ADVERTISEMENTS

 JAKARTA—Sejumlah sahabat Nabi Muhammad SAW tercatat pernah meminta jabatan kepada Nabi Muhammad. Kisah ini tercatat dalam sejumlah hadits shahih, yang tentunya penting untuk diambil hikmahnya.

ADVETISEMENTS

Pertama, sahabat yang tercatat pernah meminta jabatan ialah Abdurrahman bin Samurah RA. Diriwayatkan langsung dari Abdurrahman bin Samurah RA, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ قَالَ لِي النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَبْدَ الرَّحْمَنِ بْنَ سَمُرَةَ لَا تَسْأَلْ الْإِمَارَةَ فَإِنَّكَ إِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ مَسْأَلَةٍ وُكِلْتَ إِلَيْهَا وَإِنْ أُعْطِيتَهَا عَنْ غَيْرِ مَسْأَلَةٍ أُعِنْتَ عَلَيْهَا وَإِذَا حَلَفْتَ عَلَى يَمِينٍ فَرَأَيْتَ غَيْرَهَا خَيْرًا مِنْهَا فَكَفِّرْ عَنْ يَمِينِكَ وَأْتِ الَّذِي هُوَ خَيْرٌ

ADVERTISEMENTS
ADVETISEMENTS

“Wahai Abdurrahman, janganlah meminta-minta untuk menjadi pembesar negara. Karena jika engkau jadi pembesar karena permintaan, tanggung jawabmu akan besar sekali. Jika engkau diangkat tanpa permintaan, engkau akan ditolong orang dalam tugasmu.” (HR Muslim)

ADVERTISEMENTS

Kedua adalah sahabat Nabi Muhammad SAW bernama Abu Dzar. Hadits yang menceritakan ini diriwayatkan langsung dari Abu Dzar.

ADVERTISEMENTS

يَا رسول الله، ألا تَسْتَعْمِلُني؟ فَضَرَبَ بِيَدِهِ عَلَى مَنْكِبي، ثُمَّ قَالَ: ((يَا أَبَا ذَرٍّ، إنَّكَ ضَعِيفٌ، وإنّها أمانةٌ، وَإنَّهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ خِزْيٌ وَنَدَامَةٌ، إلا مَنْ أخَذَهَا بِحَقِّهَا، وَأدَّى الَّذِي عَلَيْهِ فِيهَا)). رواه مسلم.

Abu Dzar pernah bertanya kepada Nabi Muhammad SAW. “Wahai Rasulullah SAW, apakah engkau tidak hendak mengangkatku (untuk memegang suatu jabatan pemerintahan)?”

Baca juga: Mualaf Theresa Corbin, Terpikat dengan Konsep Islam yang Sempurna Tentang Tuhan

Kemudian Nabi SAW menepuk bahu Abu Dzar RA dengan tangan beliau, sambil bersabda, “Wahai Abu Dzar, engkau ini lemah. Pekerjaan (pada sebuah jabatan pemerintahan) itu adalah amanah, yang pada hari kiamat kelak dipertanggungjawabkan dengan risiko penuh kehinaan dan penyesalan, kecuali bagi orang yang memenuhi syarat dan dapat melaksanakan tugas yang diembankan kepadanya dengan baik.” (HR Muslim)

Ibnu Hajar Al Asqolani dalam Fath al-Bari menyampaikan, orang yang meminta-minta kekuasaan dengan tamak, maka ia tidak akan mendapat pertolongan Allah SWT. “Siapa yang mencari kekuasaan dengan begitu tamaknya, maka ia tidak ditolong oleh Allah.”

Dalam riwayat lain, dari Abu Musa RA, disebutkan bahwa dia datang menemui Nabi Muhammad SAW bersama dua orang laki-laki anak pamannya. Satu dari dua orang lelaki itu menyampaikan permintaannya untuk diangkat sebagai amir (pemimpin) di salah satu daerah yang dikuasakan Allah kepada Nabi SAW.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version