Kamis, 02/05/2024 - 06:16 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

FOTO
FOTO

Harga Daging Ayam Tembus Rp 70 Ribu Per Ekor

ADVERTISEMENTS

BANDA ACEH – Pedagang daging ayam di Pasar Almahira Banda Aceh mengeluhkan kenaikan harga daging ayam. Mereka mengaku kenaikan harga daging tidak sesuai dengan daya jual.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Pasalnya kenaikan harga yang tinggi serta sepi pembeli menjadikan para pedagang rugi besar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Belum pernah kami jual daging ayam sampai Rp 70 ribu/ekor, tapi terpaksa kami lakukan,” ucap Agus, salah seoran pedagang daging ayam di Pasar Almahira, Banda Aceh, Rabu (31/5/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia juga mengatakan harga daging ayam yang tinggi serta sepi pembeli menyebabkan kerugian bagi para pedagang.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Pakar Gizi Sarankan Masyarakat Seimbangkan Konsumsi Opor Dengan Serat

“Biasanya dalam sehari kita bisa jual hingga 200 ekor, tapi sekarang hanya laku 50 sampai 100 ekor,” tuturnya.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Agus menyebutkan kenaikan harga daging ayam tersebut sudah terjadi sejak satu bulan lebih. Ia mengatakan sebelumnya harga jual daging ayam paling mahal hanya mencapai Rp 60 ribu (3 kg).

“Jika permintaan tinggi dan harganya tinggi itu wajar saja, nah ini sebaliknya permintaan sedikit tetapi harganya mahal,” pungkasnya.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Fahmi, salah seorang pedagang daging ayam di pasar Almahira Banda Aceh. Ia mengeluhkan kenaikan harga daging ayam yang tinggi dan daya jual yang rendah.

Berita Lainnya:
Pakar Gizi Sarankan Masyarakat Seimbangkan Konsumsi Opor Dengan Serat

“Harganya naik dari Rp 55 ribu (2 kg) menjadi Rp 65 ribu,” kata Fahmi.

Fahmi menyebutkan ada kemungkinan harga daging ayam akan akan terus naik jelang megang hari raya Idul Adha.

“Kenaikan harga daging ayam ini terus naik dari hari ke hari,” ucapnya.[]

Berikut foto-foto aktivitas pedagang ayam di Pasar Almahira, Banda Aceh.

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Sejumlah pedagang memotong daging ayam di pasar Almahira, Kota Banda Aceh, Rabu (31/5/2023). Harga daging ayam di daerah itu mengalami kenaikan mulai Rp 60.000 hingga 70.000 per ekor, namun daya beli kurang/sepi. FOTO/lensakita.com/Mardili

 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Pedagang melayani pembeli daging ayam di pasar Almahira, Kota Banda Aceh, Rabu (31/5/2023). Harga daging ayam di daerah itu mengalami kenaikan mulai Rp 60.000 hingga 70.000 per ekor, namun daya beli kurang/sepi. FOTO/lensakita.com/Mardili

 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Pembeli melakukan transaksi dengan pedagang daging ayam di pasar Almahira, Kota Banda Aceh, Rabu (31/5/2023). Harga daging ayam di daerah itu mengalami kenaikan sedangkan pembeli terbilang sepi. FOTO/lensakita.com/Mardili

 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Pedagang memotong daging ayam pesanan pembeli di pasar Almahira, Kota Banda Aceh, Rabu (31/5/2023). Menurut pedagang, harga daging ayam akan terus naik menjelang lebaran Idul Adha. FOTO/lensakita.com/Mardili

 

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto
Puluhan ayam segar di pasar Almahira, Kota Banda Aceh, Rabu (31/5/2023). Harga daging ayam di daerah itu mengalami kenaikan mulai Rp 60.000 hingga 70.000 per ekor, namun daya beli kurang/sepi. FOTO/lensakita.comMardili
ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi