Sabtu, 18/05/2024 - 22:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

AMERIKAINTERNASIONAL

Kabut Asap di AS dan Kanada Bisa Berlangsung Berhari-hari

 NEW YORK — Pada peta kualitas udara di kawasan AS dan Kanada saat ini, warna ungu menandakan yang terburuk. Kenyataannya, ini adalah kabut asap tebal dan berbahaya yang mengganggu kehidupan sehari-hari bagi jutaan orang di seluruh AS dan Kanada, menutupi langit dan mengubah langit menjadi oranye hingga beberapa hari ke depan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Dengan sistem cuaca yang diperkirakan tidak akan berubah, selimut asap yang menggumpal dari kebakaran hutan di Quebec dan Nova Scotia dan mengirimkan debu materi partikulat halus hingga ke North Carolina akan terus berlanjut hingga Kamis (8/6/2023) dan mungkin hingga akhir pekan ini.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Itu berarti setidaknya satu hari lagi, atau lebih warga New York menunda semua aktivitasnya, mulai dari penonton dan para pemain baseball, para aktor dari panggung Broadway, hingga ribuan penerbangan. Ini memicu meningkatnya penggunaan masker dan memaksa untuk bekerja dari rumah, yang juga meningkatkan kekhawatiran efek kesehatan dari paparan udara yang buruk dalam waktu lama.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS
Berita Lainnya:
Forum Kerja Sama Cina-Arab ke-10 akan Digelar di Beijing

Sistem cuaca yang mendorong menyebarnya asap kebakaran ke wilayah Kanada-Amerika karena sistem tekanan rendah di atas Maine dan Nova Scotia, “Ini mungkin akan bertahan setidaknya untuk beberapa hari ke depan,” kata ahli meteorologi Badan Cuaca Nasional AS, Bryan Ramsey.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Kondisinya kemungkinan besar akan tetap tidak sehat, setidaknya sampai arah angin berubah atau api berhasil dipadamkan,” kata Ramsey. “Karena kebakaran yang terjadi sangat besar, kemungkinan besar akan terus berlanjut selama berminggu-minggu. Namun, ini semua hanya akan bergantung pada perubahan arah angin.”

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Di bagian timur AS, para pejabat memperingatkan warga untuk tetap berada di dalam rumah dan membatasi atau menghindari kegiatan di luar ruangan lagi pada Kamis. Pemerintah setempat juga memperpanjang peringatan kualitas udara “Kode Merah” di beberapa tempat selama tiga hari berturut-turut. Ini karena prakiraan cuaca menunjukkan angin terus mendorong udara yang mengandung asap ke arah selatan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Di Washington, Wali Kota Muriel Bowser memerintahkan sekolah-sekolah untuk membatalkan jam istirahat di luar ruangan, olahraga, dan karyawisata pada Kamis. Di pinggiran kota Philadelphia, para pejabat mendirikan tempat penampungan darurat agar orang-orang yang tinggal di luar rumah dapat berlindung dari kabut asap.

ADVERTISEMENTS

Gubernur New York Kathy Hochul mengatakan bahwa negara bagian tersebut menyediakan satu juta masker N95, jenis masker yang lazim digunakan pada puncak pandemi Covid-19. Penyediaan masker diperbanyak di fasilitas-fasilitas umum negara bagian, termasuk 400.000 masker di New York City. Dia juga mendesak warga untuk tetap tinggal di rumah.

ADVERTISEMENTS

“Anda tidak perlu keluar dan berjalan-jalan. Anda tidak perlu mendorong bayi di kereta dorong,” kata Hochul pada Rabu malam. 

Berita Lainnya:
Pentingnya Membangun Ketahanan Anak Terhadap Perubahan Iklim  

Pesan itu mungkin berhasil. Sejauh ini, para pejabat mengatakan pada Rabu, New York City belum melihat peningkatan panggilan 911 terkait masalah pernapasan dan serangan jantung.

Lebih dari 400 titik kebakaran yang terjadi di seluruh Kanada telah menyebabkan 20.000 orang mengungsi. 

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi