Jumat, 17/05/2024 - 06:05 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

PBB Cemas Rencana Taliban Larang Organisasi Internasional Beri Pendidikan di Afghanistan

Para siswi berdiri di kelas mereka pada hari pertama tahun ajaran baru, di Kabul, Sabtu (25/3/2023). Taliban berencana melarang organisasi internasional memberikan pendidikan di Afghanistan.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 WASHINGTON – Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyuarakan keprihatinan atas rencana Taliban melarang organisasi internasional memberikan pendidikan di Afghanistan. PBB menilai, jika rencana Taliban direalisasikan, hal itu akan menjadi kemunduran bagi negara tersebut.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Jika ini terjadi (pelarangan organisasi internasional memberikan pendidikan di Afghanistan), ini akan menjadi langkah mundur yang buruk bagi rakyat Afghanistan dan terutama bagi perempuan serta anak perempuan,” kata Juru Bicara PBB Stephane Dujarric, Kamis (8/6/2023), dikutip Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Menurut Dujarric, saat ini tim PBB sedang menjalin komunikasi dengan Taliban untuk membahas rencana tersebut. “Rekan-rekan kami di Kabul sedang berbicara dengan pihak berwenang de facto. Kami mencoba untuk memastikan dengan tepat apa yang sedang direncanakan. Kami belum mendapatkan sesuatu yang resmi,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Resmi Akui Negara Palestina, Barbados Sebut Hubungannya dengan Israel tidak Berubah

“Setiap orang berhak atas pendidikan, dan kami ingin memastikan otoritas de facto menjamin akses pendidikan untuk anak-anak dan dewasa muda,” kata Dujarric menambahkan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kehidupan perempuan di Afghanistan kembali dikekang oleh Taliban sejak mereka kembali berkuasa pada Agustus 2021. Anak perempuan dilarang melanjutkan pendidikan setelah mereka lulus sekolah dasar.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Sekolah menengah dan universitas tak diizinkan bagi mereka. Keputusan melarang perempuan Afghanistan berkuliah diambil Taliban pada Desember tahun lalu.

ADVERTISEMENTS

Menteri Pendidikan Tinggi Taliban Nida Mohammad Nadim mengatakan, larangan perempuan berkuliah diperlukan guna mencegah percampuran gender di universitas. Dia meyakini beberapa mata kuliah yang diajarkan di kampus, seperti pertanian dan teknik, tak sesuai dengan budaya Afghanistan serta melanggar prinsip-prinsip Islam.

ADVERTISEMENTS

Tak berselang lama setelah itu, Taliban memutuskan melarang perempuan Afghanistan bekerja di lembaga swadaya masyarakat atau organisasi non-pemerintah. Sebelumnya Taliban juga telah menerapkan larangan bagi perempuan untuk berkunjung ke taman, pasar malam, pusat kebugaran, dan pemandian umum.

Berita Lainnya:
Sekjen PBB Kecam Pembunuhan Staf PBB di Rafah

Taliban pun melarang perempuan bepergian sendiri tanpa didampingi saudara laki-lakinya. Ketika berada di ruang publik, perempuan Afghanistan diwajibkan mengenakan hijab.

Serangkaian kebijakan Taliban yang “menindas” kehidupan perempuan Afghanistan itu telah dikecam dunia internasional. Hingga saat ini belum ada satu pun negara yang mengakui kepemimpinan Taliban di Afghanistan. Salah satu alasannya adalah karena belum dipenuhinya hak-hak dasar kaum perempuan di sana. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi