Jumat, 17/05/2024 - 23:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

APIK: Bersiap Hadapi Kenaikan Suhu Bumi

JAKARTA — Jaringan Ahli Perubahan Iklim dan Kehutanan (APIK) Indonesia mengingatkan para pemangku kepentingan di Indonesia untuk segera bersiap menghadapi suhu bumi yang melampaui batas 1,5 derajat Celcius akibat perubahan iklim.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Ketua Umum APIK Mahawan Karuniasa menyampaikan empat catatan untuk upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di Indonesia. Pertama, Pemerintah Indonesia tetap terus melanjutkan rencana mengeluarkan second NDC pada 2025 agar agenda NDC 2030 selaras dengan agenda net zero emission Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Mahawan menambahkan, Pemerintah Indonesia juga harus tetap mempertahankan target-target yang tertuang dalam cetak biru pengendalian perubahan iklim pada sektor hutan dan lahan melalui Forestry and Other Land Uses (FOLU) Net-Sink 2030.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

FOLU Net Sink adalah sebuah kondisi yang ingin dicapai di mana tingkat serapan emisi gas rumah kaca dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada 2030 akan seimbang atau bahkan lebih tinggi dari tingkat emisi yang dilepas. Sasaran implementasi kebijakan tersebut adalah tercapainya tingkat emisi gas rumah kaca sebesar minus 140 juta ton karbon dioksida ekuivalen.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Brigadir RAT Diduga 2 Tahun Lakukan Pengawalan Tanpa Izin, Kompolnas: Atasan Harus Diperiksa

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kebijakan penurunan emisi karbon FOLU Net Sink 2030 menggunakan empat strategi utama, yakni menghindari deforestasi, konservasi dan pengelolaan hutan lestari, perlindungan dan restorasi lahan gambut, serta peningkatan serapan karbon.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Kedua, kata Mahawan, angka emisi nasional masih tergolong aman dalam konteks keadilan emisi, yaitu sebesar 1,05 gigaton atau mendekati 3,9 ton per kapita berdasarkan laporan Direktorat Inventarisasi Gas Rumah Kaca Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada tahun 2020. “Dengan demikian, Indonesia perlu mempertahankan tingkat emisi ini dengan memperhatikan emisi sektor energi yang cenderung naik, jumlah penduduk yang terus bertambah, serta potensi cuaca panas ekstrem yang mengancam kebakaran hutan dan lahan,” ucap pakar lingkungan Universitas Indonesia tersebut.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
Berita Lainnya:
UGM Kembangkan Modul Ketahanan Pangan dan Perubahan Iklim

Ketiga, Indonesia perlu bekerja keras meningkatkan kapasitas adaptasi nasional. Hal itu mengingat kenaikan di atas 1,5 derajat Celcius akan meningkatkan bencana hidrometeorologis, menurunkan produktivitas pangan, meningkatkan penyakit menular, mengganggu kesehatan mental, serta kerusakan infrastruktur ekonomi karena banjir dan longsor.

ADVERTISEMENTS

Mahawan menuturkan ekosistem daratan dan lautan, sebaran spesies, serta perilaku alam juga turut mengalami perubahan akibat kenaikan temperatur global. “Semua ini akan berdampak pada ekonomi dan sosial semua pihak,” kata dia.

ADVERTISEMENTS

Keempat, kata dia, perubahan iklim dapat meningkatkan kehilangan dan kerugian akibat berbagai bencana yang ditimbulkan. Ia mendorong Indonesia untuk mempercepat pembangunan instrumen dan mekanisme inventarisasi kerugian dan kehilangan akibat bencana sebagai modal kerja sama internasional di dalam skema pendanaan.

“Isu perubahan iklim membutuhkan dukungan politik, sehingga perlu menjadi bagian penting pada tahun politik saat ini,” kata Mahawan.

 

sumber : ANTARA

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi