Sabtu, 18/05/2024 - 23:38 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

Cina Berkomitmen Perluas Keanggotaan BRICS

 BEIJING – Pemerintah Cina berkomitmen memperluas koalisi BRICS yang turut beranggotakan Brasil, Rusia, India, dan Afrika Selatan (Afsel). Hal itu disampaikan merespons langkah Bangladesh yang telah secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

“Perluasan BRICS adalah konsensus politik yang dicapai oleh kelima anggota BRICS. Cina berkomitmen untuk memajukan ekspansi BRICS dan siap membawa lebih banyak mitra yang berpikiran sama ke dalam keluarga besar BRICS,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Cina Mao Ning dalam pengarahan pers, Selasa (20/6/2023).

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Dia menekankan, BRICS adalah platform penting untuk kerja sama di antara pasar negara berkembang dan negara berkembang. Oleh sebab itu BRICS berkomitmen menjunjung tinggi multilateralisme dan memajukan reformasi sistem tata kelola global.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Serta meningkatkan representasi dan suara pasar negara berkembang dan negara berkembang,” ucapnya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Negara di Eropa Ini Jadi Investor Asing Terbesar Kedua untuk Arab Saudi

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Bangladesh telah secara resmi mengajukan permohonan keanggotaan BRICS. Laman Dhaka Tribune, dalam laporannya pada Senin (19/6/2023) mengungkapkan, permohonan keanggotaan kepada BRICS diajukan menyusul pertemuan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina dan Presiden Afsel Cyril Ramaphosa di Jenewa pada Rabu (14/6/2023) pekan lalu.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Seorang sumber mengungkapkan, Ramaphosa menyambut positif keinginan Bangladesh bergabung dengan BRICS. Menteri Luar Negeri (Menlu) Bangladesh Dr AK Abdul Momen mengatakan surat minat resmi kepada ketua BRICS saat ini dan Menlu Afsel Naledi Pandor dikirim sehubungan dengan permohonan keanggotaan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Ya, kami telah menyatakan minat kami dan melamar untuk bergabung dengan aliansi,” kata Menlu Bangladesh Masud Bin Momen saat ditanya tentang permohonan keanggotaan negaranya kepada BRICS.

ADVERTISEMENTS

KTT BRICS diagendakan digelar di Afsel pada Agustus mendatang. Keanggotaan baru dilaporkan akan menjadi salah topik yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Saat ini Bangladesh sudah diakui dan menyandang predikat “Sahabat BRICS”.

ADVERTISEMENTS

Baru-baru ini Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov mengatakan, setidaknya sudah terdapat hampir 20 negara yang berupaya memperoleh keanggotaan BRICS. “Jumlah negara yang ingin bergabung ke BRICS terus bertambah,” ujarnya, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS, Kamis (15/6/2023) lalu.

Berita Lainnya:
Uni Eropa: Perintah Evakuasi Warga Sipil di Rafah tak Dapat Diterima

Dia menyebut, negara-negara yang berminat bergabung dengan BRICS berasal dari dunia Arab dan kawasan Asia-Pasifik. Ryabkov menekankan, dalam BRICS tidak dianut prinsip “pemimpin-pengikut”. Posisi semua negara anggota setara.

BRICS dibentuk pada 2006 atas inisiatif Rusia. Tujuannya adalah mengembangkan kerja sama komprehensif antara negara-negara terkait. Saat ini kursi keketuaan BRICS dipegang oleh Cina. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi