Kamis, 02/05/2024 - 14:30 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Orang Tua Para Pengunjuk Rasa Prancis Dapat Dipenjara dan Denda

ADVERTISEMENTS

Otoritas penegak hukum di Prancis pada Kamis (29/6/2023) menangkap 176 orang dalam kerusuhan yang pecah setelah kematian seorang remaja berusia 17 tahun

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 PARIS — Menteri Kehakiman Prancis Eric Dupond-Moretti mengumumkan, bahwa orang tua dari anak-anak di bawah 17 tahun yang terlibat dalam protes di Prancis dapat dimintai pertanggungjawaban. Demonstrasi damai yang menyoroti penembakan polisi kepada Nahel telah berubah menjadi aksi kekerasan di seluruh Prancis.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Orang tua yang tidak merawat anak-anak mereka (di bawah 17 tahun) dan meninggalkan mereka di malam hari tanpa mengetahui ke mana mereka akan pergi, akan menghadapi hukuman dua tahun penjara dan denda 30.000 euro,” kata Dupond-Moretti menekankan bahwa orang tua memiliki tanggung jawab, dikutip dari Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dua Heli Militer Jepang Kecelakaan, Penyebab Belum Diketahui
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Selain desakan terhadap orang tua, menurut Dupond-Moretti, pemerintah juga akan melacak IP pengguna yang terlibat dalam protes diorganisir di platform media sosial. Dia mengatakan, pihak berwenang memiliki informasi bahwa orang yang terlibat diorganisir melalui aplikasi seperti Snapchat.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

“Jadi Anda berusia 13, 14, 15, 16 atau 17 tahun, Anda di rumah dan Anda telah memposting sesuatu di Snapchat, akun Anda akan dihapus dan Anda akan terdeteksi dan dihukum. Kami minta untuk terang, itu cukup,” kata Dupond-Moretti.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Dupond-Moretti mengimbau para orang tua untuk menjaga anak-anaknya. “Mereka yang memiliki tugas sebagai orang tua bertanggung jawab secara moral untuk menjaga ketertiban,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Menlu Rusia: Barat Sedang Mengacaukan Situasi di Kaukasus Selatan

Rekaman seorang pengemudi berusia 17 tahun yang ditembak dan dibunuh oleh polisi di Nanterre selama pengaturan lalu lintas pada 27 Juni menyebabkan kemarahan di seluruh Prancis. Nael pun telah dimakamkan pada Sabtu (1/7/2023).

Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmnin menyatakan, sekitar 45 ribu polisi dikerahkan lagi pada Ahad (2/7/2023) malam. Petugas keamanan ini dikerahkan untuk mencegah perusuh yang membakar mobil, menjarah toko, dan menargetkan balai kota serta kantor polisi.

Kementerian Dalam Negeri Prancis melaporkan, 719 penangkapan menyusul pemakaman untuk Nahel di pinggiran Paris Nanterre pada Sabtu (1/7/2023). Jumlah ini turun dari 1.311 pada Jumat (30/6/2023) malam dan 875 pada Kamis (29/6/2023) malam. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi