Rabu, 01/05/2024 - 15:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Ini Penyebab Harga Ayam Naik Menurut Peternak

ADVERTISEMENTS

Pedagang ayam melayani pembeli di Pasar Kebayoran, Jakarta, Senin (3/7/2023).

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Salah satu penyebab harga ayam potong mengalami kenaikan yang cukup signifikan karena tidak tersedianya jagung untuk bahan baku pakan ternak. Sekretaris Jenderal Perhimpunan Insan Perunggasan Rakyat (Pinsar) Muchlis Wahyudi menjelaskan, setiap bulannya peternak membutuhkan jagung sebanyak 450 ribu ton. Jagung merupakan komponen utama dari pakan ternak.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Jagung itu 55-60 persen dari bahan baku pakan. Sedangkan kami membutuhkan 450 ribu ton jagung setiap bulannya. Saat ini stok jagung kekurangan,” ujar Muchlis kepada Republika, Selasa (4/7/2023).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Mentan Ajak Jajaran Kerja Maksimal Wujudkan Swasembada Pangan
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Minimnya stok jagung ini menyebabkan harga jagung untuk pakan ternak melonjak tinggi. Saat ini peternak mendapatkan jagung di harga di atas Rp 6.500 per kilogram. Hal ini membuat harga pakan melonjak menjadi Rp 9.500 per kilogram yang biasanya di angka Rp 7.500 per kilogram.

ADVERTISEMENTS

“Kenaikan harga pakan ini menjadi penyebab harga DOC (day old chick) juga jadi naik. Plus minus saat ini DOC menyentuh delapan ribu rupiah,” kata Muchlis.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Antusiasme Wisatawan Tinggi, Tari Kecak di Uluwatu Tampil Dua Kali Sehari

 

Harga DOC yang mahal juga mempengaruhi ongkos produksi. Saat ini HPP dari ayam akhirnya menyentuh angka Rp 22.500 per kilogram. Jika satu ekor ayam dengan berat 1,6 kilogram maka dibanderol di level Rp 38 ribu di masyarakat.

“Kami ini tidak dapat apa apa. Paling minimal kami hanya bertahan saja. Sebenarnya ini sudah tahunan,” ujar Muchlis.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi