Pekerja menggunakan alat ‘grass grow lighting’ untuk perawatan rumput lapangan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (9/12/2021). PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) menggunakan teknologi pencahayaan ultraviolet (UV) tersebut untuk membantu pertumbuhan rumput hibrid (5 persen sintetis dan 95 persen rumput alami) lapangan stadion berkapasitas 82.000 penonton itu.
JAKARTA — Salah satu orang yang dikenal sebagai pendulung Anies Baswedan, Geiz Chalifah, menangggapi dengan senyuman ketika ditanya soal kulitas rumput stadion Jakarta Internasional (JIS) yang dikatakan tidak sesuai dengan standar FIFA. Dia menjawabnya sembari berkata dengan peribahas asing yang menyatakan bila menganggapai diri sendiri sebagai alat pemukul maka semua hal yang ada akan diberlakukan seperti paku.
”Sudahlah biar saja. Ya bagus saja kan? Tapi begini ada peribahasa bahasa Inggris yang bunyinya: “If the only tool you have is a hammer, you tend to see every problem as a nail (“Jika satu-satunya alat yang Anda miliki adalah palu, Anda cenderung melihat setiap masalah sebagai paku),” kata Geiz Chalifah dengan nada santai dalam obrolan Kamis pagi ini (6/7/2023).
Menurut Geiz, dalam soal ini pihaknya ya bersikap biasa saja dan tak perlu dipermasalahkan bila ada yang menganggap begitu. Tapi itu semua sekedar lucuan saja.”Iya lucunya ya di situ. Lucuan. Eh apalagi belum apa-apa, langsung ke luar angka Rp 6 Milyar untuk renpvasi rumput. Lha padahal belum ada pertandingan.”
Saat ini, lanjut Geiz publik akhirnya tahu bagaimana sebenarnya kepastian dari soal rumput itu. Bagaimana juga soal bahwa dahulu ketika ada tender kontrak rumput stadion JIS perusahaan itu sudah dipersilahkan ikut tender tapi ternyata sampai akhir mereka malah tidak muncul atau mengajuan proposal.
“Harap tahu ya, eh tiba-tiba ada orang bawa kontraktor rumput ke JIS dan langsung matok harga di lapangan. Ini malah menunjukkan betapa serampangannya proses pengerjaan proyek pemerintah selama ini. Tidak ada tender terbuka, tidak berdasarkan analisis! Untuk rumput aja begini, bagaimana dengan proyek-proyek lainnya? Jadi untuk soal lapangan JIS yang karya Anies Baswedan ini biarlah waktunya yang memutuskannya. Santai saja,” tukas Geiz ringan mengakhiri perbicangan.
Sumber: Republika