PPDB SMAN 1 Bekasi Dibayangi Isu Ada Orang Tua Rela Bayar Hingga Puluhan Juta Rupiah

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Suasana ruang verifikasi PPDB online di SMAN 1 Kota Bekasi, Rabu (12/7/2023).

ADVERTISEMENTS

BEKASI — SMAN 1 Bekasi merupakan sekolah terfavorit di Kota Bekasi. Demi anaknya bisa bersekolah di Jl KH Agus Salim, Kota Bekasi ini, beredar isu ada orang tua rela membayar hingga puluhan juta rupiah. 

ADVERTISEMENTS

Samari (bukan nama sebenarnya) siswi kelas 11 SMAN 1 ini, mengaku sering dengar dari teman-temanya bahwa untuk masuk SMAN 1 Bekasi, ada yang rela membayar sampai Rp 50 juta.  

ADVERTISEMENTS

“Iya pernah dengar dari teman-teman sampai 50 juta bayarnya mau masuk sekolah ini,” katanya saat berbincang dengan Republika, Rabu (12/7/2023).

ADVERTISEMENTS

Menurut info yang pernah dia dengar, beberapa siswa yang berminat masuk ke sekolah favorit ini membayar dengan jumlah uang yang tidak rata bayarnya tidak rata. Ada yang membayar puluhan juta rupiah ada juga yang bayar di bawah dari nilai itu.

ADVERTISEMENTS

“Pernah juga dengar di bawah itu,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Samari mengaku heran, masih aja ada orang yang rela bayar puluhan juta rupiah hanya untuk masuk SMAN 1 Kota Bekasi. Padahal itu tidak bisa menjamin sukses di masa depan.

ADVERTISEMENTS

“Sampai segitunya ya. Padahal saya tidak,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Humas SMAN 1 Bekasi Sukiman membantah terkait adanya informasi bahwa ada orang tua yang rela membayar puluhan juta rupiah demi anaknya bisa menjadi peserta didik di SMAN 1 Kota Bekasi. Menurutnya, jika memang ada silakan buktikan kapan dan siapa orang yang menerima uang suap itu.

ADVERTISEMENTS

“Jadi kita tanya dia bayar ke siapa? Dan saya pastikan tim kami di SMAN 1 solid tidak ada yang neko-neko. Jika memang ada data monggo (silakan) buktikan,” katanya. 

Sukiman memastikan untuk masuk sekolah di SMAN 1 Bekasi itu, calon siswa diterima berbasis sistem. Sehingga, menurut Sukiman, tidak bisa orang begitu saja masuk SMAN 1 Bekasi tanpa ikut aturan yang ada di dalam sistem.

 

“Jika ada orang mau bayar berapa pun, jika tidak masuk sistem, tidak sesuai dengan aturan yang ada di sistem, tidak sesuai dengan persyaratan yang ada di sistem tak akan bisa,” katanya. 

 

 

 

 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version