Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh (tengah) berfoto bersama Bakal Calon Presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan, Presiden PKS Ahmad Syaikhu, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali (kiri-kanan) saat acara Apel Siaga Perubahan Partai Nasdem di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Ahad (16/7/2023). Apel siaga tersebut dilakukan dalam rangka konsolidasi kader sekaligus menguatkan Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dalam menghadapi Pilpres 2024 mendatang.
JAKARTA — Sejumlah elite Partai Golkar menghadiri langsung Apel Siaga Perubahan yang digelar Partai Nasdem. Selain partai berlambang pohon beringin itu, yang hadir hanyalah anggota dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Elite yang hadir adalah Wakil Ketua Umum Partai Golkar Rizal Mallarangeng, Kepala Badan Hukum dan HAM (Bakumham) Partai Golkar Supriansa, dan Ketua DPP Partai Golkar Christina Aryani. Kehadiran mereka disebut sebagai bentuk persahabatan dengan Partai Nasdem.
“Ini adalah bentuk persahabatan kami dengan Partai Nasdem seperti halnya juga dengan partai-partai yang lain. Bagi Partai Golkar silaturahmi dan persahabatan antarpartai politik sangat penting sebagai bagian pembelajaran bagi seluruh masyarakat,” ujar Christina lewat keterangannya, Ahad (16/7/2023).
Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh sendiri merupakan mantan senior Partai Golkar. Diketahui, Surya Paloh berada di partai berlambang pohon beringin itu selama 42 tahun. “Kehadiran Partai Golkar pada acara ini tentu saja sebagai bentuk penghargaan kami atas undangan yang diterima dari Partai Nasdem,” ujar Christina.
Sementara itu dalam pidatonya, Surya Paloh menyapa khusus kehadiran Partai Golkar. Pada awal pidatonya, ia menyebut kehadiran ketiga elite partai berlambang pohon beringin itu merupakan utusan khusus.
“Rekan-rekan kita sebagai utusan khusus dari Partai Golkar juga hadir. Kita berikan tepuk tangan untuk itu,” ujar Paloh.
Lanjutnya, ia menegaskan komitmennya mengawal pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) hingga Oktober 2024. Komitmen tersebut ditegaskan sama seperti dukungannya pertama kali pada pemilihan presiden (Pilpres) 2014.
“Ketika memberikan dukungannya secara totalitas. Kenapa? karena kita mempunyai keyakinan dengan konsepsi gagasan pemikiran yang sama dengan apa yang kita miliki,” ujar Surya Paloh.
Sumber: Republika
