Minggu, 19/05/2024 - 18:46 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Jokowi: Dalam Demokrasi yang Namanya Beda Pilihan Itu Wajar

 SOLO – Presiden Joko Widodo sempat menyampaikan bahwa berbeda pilihan di pemilu 2024 adalah hal yang wajar. Oleh sebab itu, pihaknya meminta agar tidak ada konflik berkepanjangan usai pemilu 2024 mendatang. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Hal tersebut disampaikan Jokowi ketika menyampaikan sambutan di hari ulang tahun (Harlah) PKB ke-25 di Stadion Manahan Solo, Ahad (23/7/2023). “Dalam demokrasi, yang namanya beda pilihan itu wajar, wajar beda pilihan itu. Oleh sebab itu jangan bertengkar, jangan saling menjelekkan, jangan berkepanjangan, ya tidak? setelah berkompetisi bersatu kembali,” katanya.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Pihaknya juga sempat mengimbau menjelang Pemilu 2024 agar proses dan hasilnya berlangsung dengan baik. Hal tersebut mengingat suhu politik yang mulai menghangat.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

“Seperti sekarang ini suhu politik mulai menghangat, belum panas tapi mulai menghangat,” katanya. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
Jokowi Tegaskan Sinkronisasi Pusat dan Daerah Harus Segera Dilakukan

“Menghadapi Pemilu 2024 kita harus mempersiapkan dan menjaga Pemilu tahun depan agar hasilnya baik dan prosesnya juga baik apakah bapak ibu setuju? sekali lagi agar hasilnya baik pemilunya prosesnya juga baik setuju,” katanya menambahkan. 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Jokowi juga mengatakan bahwa pesta demokrasi harusnya rakyat merasa senang dan gembira. Ia mengatakan bahwa di puncak pesta rakyat tidak boleh ada ketakutan, pertengkaran. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

“Mestinya seperti itu, rakyat harus bersenang, rakyat harus bergembira namanya pesta demokrasi. Oleh sebab itu jangan ada lagi ada ujaran kebencian, jangan ada lagi berita bohong. Banyak itu di pemilu-pemilu sebelumnya terutama di medsos. 

ADVERTISEMENTS

“Jangan Lagi ada fitnah-fitnahan utamanya juga di medsos, saya kalau baca medsos itu kadang-kadang geleng-geleng, kok kayak begitu, sama-sama saudara sama-sama sedulur ya nggak? apalagi atas nama agama ini tidak boleh terjadi, apakah bapak Ibu setuju?” kata Jokowi. 

ADVERTISEMENTS

Bahkan Jokowi mengatakan bahwa ketua partai, Capres sering bertemu. Mulai dari makan hingga ngopi bersama. “Lah wong yang di atas-atas saja ketua-ketua partai itu sering makan bareng. Capres-capres itu ngopi bareng, lah kok yang dibawa saling bertengkar dan berkepanjangan untuk apa?” katanya. 

Berita Lainnya:
Pasukan Israel Mulai Frustrasi, Menyesal Kembali ke Gaza Utara, Pejuang Hamas Dibongkar, Tumbuh Lagi

Jokowi juga sempat menyebutkan bahwa keadaan tersebut tidak terjadi di PKB. Ia juga menegaskan bahwa semua orang adalah saudara sebangsa dan setanah air. 

“Kita ini satu saudara, sebangsa dan setanah air Indonesia, jangan lupa, ya tidak, Dan setelah berkompetisi setelah Pemilu itu bersatu kembali sebagai sebuah bangsa yang besar masa pemilunya sudah selesai yang di medsos kok odrok odrokan kadang kok kayak begini, tapi itu bukan di PKB,” katanya.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi