Senin, 20/05/2024 - 19:21 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Penjara Nyaris Penuh, 1.500 Napi di Inggris Berisiko tak Bisa Ditahan

Lebih dari 1.500 narapidana berisiko tak bisa ditahan karena kapasitas penjara di Inggris hampir penuh.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

LONDON – Partai oposisi utama Pemerintah Inggris, yakni Partai Buruh (Labour Party) telah memperingatkan bahwa lebih dari 1.500 narapidana berisiko tak bisa ditahan karena kapasitas penjara di negara tersebut hampir penuh. Partai Buruh mendesak pemerintah memperhatikan persoalan itu.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Penelitian oleh Partai Buruh Inggris mengungkapkan bahwa angka keterisian penjara di negara tersebut nyaris menyentuh kapasitas maksimal. Angka terbaru menunjukkan bahwa hanya tersisa 971 ruang penjara.

Mengutip proyeksi pemerintah, disebutkan bahwa jumlah narapidana akan meningkat menjadi 89.100 hingga November tahun ini. Namun hanya akan ada 87.573 ruang penjara yang beroperasi. Artinya ada kekurangan 1.527 ruang untuk tahanan.

Berita Lainnya:
Pasukan IDF Terus Berguguran, Israel Terpaksa Panggil Veteran Gaek

“Sudah ada kasus-kasus profil tinggi di mana penjahat berbahaya terhindar dari penjara karena kepadatan penjara meskipun melakukan kejahatan yang mengerikan,” ungkap Partai Buruh Inggris dalam penelitiannya, dikutip laman Anadolu Agency.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

 

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Menuduh pemerintah “ragu-ragu dan menunda”, Partai Buruh mengingatkan bahwa mantan menteri kehakiman Dominic Raab telah menulis surat kepada Hakim Agung Ian Burnett. Dalam suratnya Raab menyarankan agar hakim mempertimbangkan kepadatan penjara saat menjatuhkan hukuman atau memutuskan apakah akan menahan orang dalam tahanan.

Menteri kehakiman bayangan Partai Buruh Steve Reed mengatakan, penjara di Inggris “mengusir penjahat” karena pemerintah gagal membangun sel yang mereka janjikan. “Situasi menjadi sangat kacau sehingga Pemerintah Konservatif menginstruksikan hakim untuk tidak memenjarakan penjahat berbahaya, membiarkan mereka berkeliaran di jalanan dan mencari korban baru,” ucapnya.

ADVERTISEMENTS

“Lebih buruk lagi, para penjahat yang berakhir di penjara dibiarkan melakukan kerusuhan dengan kekerasan dan penyalahgunaan narkoba yang tidak terkendali, meningkatkan tingkat pelanggaran kembali,” tambah Reed.

ADVERTISEMENTS

Selain kian menyusutnya ketersediaan ruang penjara, dalam penelitiannya Partai Buruh memang turut menyoroti persoalan lain. Salah satunya yakni tentang jumlah narkoba dan peralatan pembuatannya yang ditemukan di penjara. Mereka menyebut kasus tersebut meningkat masing-masing sebesar 325 persen dan 625 persen sejak 2010.

Berita Lainnya:
Perang Meluas, Israel Serukan Pengungsi Tinggalkan Gaza Utara dan Selatan

Kasus kekerasan terhadap staf penjara juga meningkat. Penelitian Partai Buruh Inggris menunjukkan statistic bahwa terjadi peningkatan sebesar 153 persen dalam kasus penyerangan terhadap staf atau sipir penjara.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi