Selasa, 21/05/2024 - 07:24 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Denny Indrayana: PSI Setop Atasnamakan Anak Muda

 JAKARTA — Pakar hukum tata negara, Prof Denny Indrayana, menanggapi politisi PSI yang menyebutnya takut karena tidak kembali ke Tanah Air. Baik untuk menghadapi kasus payment gateway maupun perkara putusan MK.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Ia mengatakan, dirinya bukan tidak kembali tapi bolak-balik Indonesia-Australia. Akhir tahun lalu sampai Februari, bahkan saat Lebaran berada di Indonesia mengingat kantor hukum Integrity ada di Jakarta-Melbourne.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Kalaupun 2016-2019 cukup lama di Melbourne karena diberi kehormatan menjadi profesor tamu di Melbourne Law School. Ia merasa, Universitas Melbourne sangat paham kriminalisasi kasus payment gateway di Indonesia.

“Jadi, kalau PSI dan buzzer sulit paham, lagi-lagi saya ingin sampaikan logika sederhana saja,” kata Denny, Jumat (4/8/2023).

Ia menilai, orang yang takut biasanya tidak menentang arus, melawan dan mengkritisi kekuasaan. Lebih memilih diam, mencari aman dan tidak ambil risiko, sehingga mengekor saja semua agenda politik pemegang kekuasaan.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh
Berita Lainnya:
PPP Tegaska Belum Putuskan Gabung Koalisi Pemerintahan Prabowo-Gibran

Denny menegaskan, dirinya sama seperti PSI yang memilih Jokowi di 2014. Tapi, berubah saat Jokowi lumpuhkan KPK, membangun dinasti, membiarkan anaknya menerima suntikan modal pebisnis yang ingin dekat Istana dan lainnya.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

“Maka, saya memilih bersikap tegas melawan kekuasaan Jokowi yang cenderung koruptif dan represif,” ujar Denny.

Maka itu, ia sulit percaya Grace Natalie dan PSI mengaku memperjuangkan hak orang muda melalui uji materi usia capres-cawapres di MK. Sebab, di sisi lain PSI pernah menyatakan mendukung Jokowi menjabat tiga periode.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS

Dari segi umur, mendukung Jokowi yang sudah jelas-jelas tidak lagi muda bukanlah aspirasi anak muda. Belum lagi, dukungan PSI kepada Kaesang di Depok, Bobby Nasution di Sumut, ataupun Gibran Rakabuming di Solo.

Berita Lainnya:
Peserta BPJS Masih Bisa Naik Jenjang Kelas, Kecuali PBI atau Kelas III

“Bisa ditebak di Pilpres 2024 jika MK mengubah syarat umur, nyata-nyata bertentangan statemen politik Sekjen PSI soal menolak dinasti di 2015,” kata Denny.

Denny mempertanyakan PSI yang menuduhnya penakut ketika terus melawan dengan terus bersuara lantang mengkritisi kekuasaan Jokowi. Atau, PSI yang menyatakan tegak lurus atau manut apapun sikap politik Jokowi.

Ia menambahkan, kemanutan politik pada kekuasaan ciri-ciri nyata dari berpolitik dengan penuh ketakutan. Karenanya, Denny merasa, PSI bukan partai dan semata relawan Jokowi, Gibran, Kaesang dan Bobby Nasution.

“Jangan katakan anda memperjuangkan hak orang muda karena sebenarnya PSI sedang jadi relawan Jokowi dan takut melakukan perlawanan pada kekuasaan yang sedang membangun oligarki dan dinastinya yang cenderung koruptif,” ujar Denny.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi