Jumat, 03/05/2024 - 15:28 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ASIAINTERNASIONAL

10 Gerbong Kereta Penumpang Tergelincir, 30 Orang di Pakistan Tewas

ADVERTISEMENTS

MULTAN — Sebanyak 10 gerbong kereta penumpang tergelincir di Pakistan selatan pada Ahad (6/8/2023). Kecelakaan itu menewaskan 30 orang dan melukai lebih dari 90 lainnya.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

Petugas senior kereta api Mahmoodur Rehman Lakho mengatakan, beberapa gerbong di kereta Hazara Express terbalik dalam kecelakaan di dekat kota Nawabshah. Kereta itu berangkat dari Karachi ke Rawalpindi ketika 10 gerbong itu keluar jalur di dekat stasiun kereta api Sarhari.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Mobil-mobil yang tergelincir tergeletak di seberang atau di dekat rel di lanskap pedesaan yang datar. Televisi lokal menunjukkan tim penyelamat mengeluarkan perempuan, anak-anak, dan penumpang lanjut usia dari mobil yang rusak dan terbalik.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Beberapa yang terluka terbaring di tanah sambil menangis minta tolong. Sementara penduduk setempat membagikan air dan makanan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh

Petugas polisi senior Abid Baloch mengatakan, bahwa operasi penyelamatan selesai pada sore hari. Lusinan yang terluka dibawa ke tempat aman dan mobil terakhir yang terbalik dibersihkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action
Berita Lainnya:
Rumitnya Hubungan AS-China Saat Blinken Memulai Kunjungan

Menteri Perkeretaapian Khwaja Saad Rafiq mengatakan, penyelidikan atas penyebab kecelakaan itu sedang dilakukan. Dia menjelaskan, pasukan militer dan paramiliter membantu petugas penyelamat untuk menyelamatkan penumpang yang terjebak. Penumpang yang terluka paling parah diangkut ke rumah sakit yang jauh dengan helikopter militer untuk perawatan yang lebih baik.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Mengekspresikan kesedihan atas hilangnya nyawa, Perdana Menteri Shahbaz Sharif berdoa selama pertemuan politik di Punjab. Dia menyatakan bela sungkawa untuk jiwa-jiwa yang telah meninggal dan untuk pemulihan cepat bagi mereka yang terluka.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Kita semua berdoa, semoga Allah memberikan tempat di surga bagi mereka yang meninggal dan saya berharap pemulihan yang cepat bagi yang terluka,” kata Sharif.

Lakho yang bertanggung jawab atas perkeretaapian di daerah kecelakaan mengatakan, kru penyelamat membawa penumpang yang terluka ke Rumah Sakit Rakyat di Nawabshah.

Petugas kereta api senior lainnya Mohsin Sayal mengatakan, lalu lintas kereta dihentikan di jalur utama karena kereta perbaikan dikirim ke tempat kejadian. Sayal mengatakan pengaturan perjalanan alternatif dan perawatan medis akan tersedia untuk penumpang kereta.

Berita Lainnya:
Trump Jalani Sidang Uang Tutup Mulut untuk Bintang Film Porno

Semua kereta di kedua arah ditahan di stasiun terdekat sampai relnya bisa dibersihkan. Sementara semua keberangkatan ditunda.

Penumpang di stasiun Karachi mengeluh bahwa mereka menunggu dengan harapan karena otoritas kereta api terus mengubah waktu keberangkatan. Kereta kami berangkat pukul 17.00. Sekarang kami telah diberitahu bahwa itu akan berangkat pukul 20.00. Bahkan mungkin nanti. Kami menunggu. Kami menderita karena sistem kereta api yang buruk,” ujar Owais Iqbal, seorang penumpang tujuan Lahore di stasiun kereta api Karachi.

Kecelakaan kereta api sering terjadi di jalur kereta api yang tidak dirawat dengan baik di Pakistan. Sistem komunikasi dan sinyal era kolonial belum dimodernisasi dan standar keselamatannya buruk.

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi