Selasa, 21/05/2024 - 09:56 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

British Museum Temukan Kembali 2.000 Artefak yang Dicuri

LONDON — Kepala pengawas British Museum George Osborne mengatakan pada Sabtu (26/8/202), bahwa museum telah menemukan sekitar 2.000 barang yang diyakini telah dicuri oleh orang dalam. Hanya saja lembaga berusia 264 tahun itu tidak memiliki catatan semua dalam koleksinya yang sangat banyak.

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

Osborne mengakui bahwa reputasi museum telah rusak akibat kesalahan penanganan pencurian. Peristiwa ini pun memicu pengunduran diri direktur Hartwig Fischer dan menimbulkan pertanyaan mengenai keamanan dan kepemimpinan.

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

Menurut Osborne kepada BBC,  2.000 barang yang dicuri adalah angka yang masih bersifat sementara. Staf museum sedang berupaya mengidentifikasi semua barang yang hilang.

Barang-barang yang hilang tersebut antara lain, perhiasan emas, batu permata, dan barang antik berusia 3.500 tahun. Tidak ada satu pun yang dipamerkan kepada publik baru-baru ini.

Berita Lainnya:
Tak Ada yang Selamat, Presiden Iran Raisi Dilaporkan Meninggal dalam Kecelakaan Helikopter

Osborne mengatakan, museum bekerja sama dengan komunitas barang antik dan pakar pemulihan seni untuk mendapatkan kembali barang-barang tersebut. “Kami yakin kami telah menjadi korban pencurian dalam jangka waktu yang lama dan sejujurnya, lebih banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegahnya,” katanya.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

“Tapi saya berjanji kepada Anda: ini adalah kekacauan yang akan kami selesaikan,” ujar Osborne berjanji.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Osborne mengatakan, museum telah meluncurkan tinjauan independen yang dipimpin oleh seorang pengacara dan seorang perwira polisi senior. Dia menjelaskan, pihaknya juga telah membangun fasilitas penyimpanan di luar lokasi yang canggih sehingga koleksinya tidak lagi disimpan di ruang bawah tanah abad ke-18.

Berita Lainnya:
PBB: Situasi Rafah Kian di Ujung Tanduk

“Saya sendiri tidak yakin ada upaya menutup-nutupi secara sengaja, meski hasil peninjauan mungkin menemukan hal tersebut,” katanya.

ADVERTISEMENTS

Direktur museum mengumumkan pengunduran dirinya pada Jumat (25/8/2023). Dia meminta maaf karena gagal menanggapi peringatan seorang sejarawan seni bahwa artefak dari koleksinya dijual di eBay.

ADVERTISEMENTS

Wakil direktur museum Jonathan Williams juga mengatakan akan menanggalkan jabatannya. Sementara peninjauan atas insiden tersebut dilakukan.

Pada awal 2021, sejarawan dan pedagang seni Inggris-Denmark Ittai Gradel menghubungi bos Museum dengan kecurigaannya. Namun pihak museum meyakinkannya bahwa tidak ada yang salah. Pada awal tahun ini, pihak museum memanggil kepolisian Metropolitan London.

Museum telah memecat seorang anggota staf….

sumber : AP

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi