Tiktok Blokir Fitur Hadiah untuk Akun Salwan Momika

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Pada Jumat (18/8/2023) pekan lalu, seorang imigran asal Irak, Salwan Momika, kembali melakukan aksi pembakaran Alquran di Swedia. FOTO/Reuters

STOCKHOLM —  Layanan video pendek populer TikTok telah memblokir fitur penghasil uang di akun Salwan Momika. Menurut laporan media Radio Sweden, tindakan ini untuk menghentikan pembakar Alquran itu mengambil keuntungan dari kontennya.

ADVERTISEMENTS

Pejabat TikTok mengonfirmasi platform tersebut telah menonaktifkan fitur yang memungkinkan pengguna memberikan uang kepada Momika.

ADVERTISEMENTS

Mulai saat ini, pengguna tidak akan dapat menggunakan fitur “hadiah” yang ada di TikTok saat berinteraksi dengan video yang diposting oleh Momika.

ADVERTISEMENTS

Berbicara kepada kantor berita Swedia TT, Momika yang tinggal di Stockholm mengatakan, video pembakaran Alquran yang dilakukannya ditonton jutaan kali. Dia memperoleh antara 100 hingga 300 dolar AS dari TikTok dalam satu jam selama streaming langsung.

ADVERTISEMENTS

Menurut Anadolu Agency, imigran asal Irak ini mengatakan, dia tidak memiliki penghasilan lain dan TikTok telah mematikan fitur penghasil pendapatan ini.

ADVERTISEMENTS

Surat kabar Aftonbladet melaporkan, bahwa Momika dihukum pada 2021 karena mengancam seorang pencari suaka Eritrea dengan pisau ketika dia tinggal di akomodasi yang menampung pengungsi.

ADVERTISEMENTS

Momika dijatuhi hukuman 80 jam kerja tidak dibayar di depan umum dan diperintahkan untuk membayar kompensasi sebesar 1.000 dolar AS kepada pencari suaka.

ADVERTISEMENTS

Momika membakar salinan kitab suci umat Islam di luar sebuah masjid di Stockholm pada 28 Januari saat Idul Adha.

ADVERTISEMENTS

Pada 20 Juli di luar Kedutaan Besar Irak di Swedia, dia melemparkan Alquran dan bendera Irak ke tanah dan menginjaknya. Dia membakar Alquran di luar parlemen Swedia pada 31 Juli.

ADVERTISEMENTS

Momika juga kembali melakukan pembakaran Alquran di luar Kedutaan Besar Iran di Stockholm pada awal Agustus. Dia baru-baru ini membakar salinan kitab suci tersebut di depan Masjid Stockholm pada pekan lalu.

Swedia dan Denmark telah menghadapi banyak kritik karena membiarkan penodaan Alquran di depan umum di bawah perlindungan polisi.

Selain Momika, politisi Swedia-Denmark Rasmus Paludan juga terus membakar salinan Alquran di kota Malmo, Norrkoping, dan Jonkoping di Swedia serta di ibu kota Stockholm selama liburan Paskah tahun lalu.

Pada 21 Januari, Paluda membakar salinan Alquran di luar Kedutaan Besar Turki di Swedia dan pada 27 Januari di luar Kedutaan Besar Turki di Denmark.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version