Kamis, 02/05/2024 - 10:53 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMISYARIAH

GRC Terintegrasi Bisa Siapkan Perbankan Syariah Hadapi Ketidakpastian

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Deputi Komisioner Pengawas Bank Pemerintah dan Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang Widjanarko mengungkapkan governance, risk, and compliance (GRC) terintegrasi dapat menyiapkan perbankan syariah dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi. Hal tersebut mengingat berbagai tantangan yang dihadapi perbankan, khususnya perbankan syariah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Tentu saja bagi perbankan syariah harus beyond dari konvensional. Maka semakin berat kita untuk mempersiapkan hal itu,” kata Bambang dalam acara Seminar Nasional Asbisindo, Rabu (6/9/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Bambang menyebut dengan penerapan GRC terintegrasi, industri perbankan syariah nantinya diharapkan bisa menghadapi ketidakpastian. Begitu juga dalam menghadapi risiko perbankan yang semakin kompleks di masa depan.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia melanjutkan, penguatan implementasi GRC terintegrasi dapat meningkatkan ketahanan dan daya saing perbankan syariah. Sebab, kata Bambang, pemerintah ingin struktur perbankan termasuk perbankan syariah di dalam negeri memiliki ketahanan, ketangguhan, dan berdaya saing.

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Mudik Lebaran, Bandara Kertajati Layani 1.900 Orang per Hari

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

“Perbankan syariah ini minimal kualitas layanan dan produknya sama dengan konvensional,” ucap Bambang.

Dia mengharapkan nantinya perbankan syariah bisa menjadi pilihan bagi masyarakat untuk melakukan transaksi. Terlebih, Bambang menilai GRC juga memiliki dampak dan cakupan yang luas.

“Karena dampak sosial dan ekonominya, serta kaitannya dengan dana sosial saya kira itu luar biasa,” ujar Bambang.

Sebelumnya, Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi mengatakan, perbankan syariah perlu memperkuat GRC terintegrasi. Khususnya dalam merealisasikan pertumbuhan berkelanjutan yang sesuai dengan kebijakan dan regulasi yang berlaku.

Berita Lainnya:
Sambut Baik Aksi Konsolidasi Bank Syariah, BSI akan Bentuk KUB?

“Pasalnya, penerapan GRC terintegrasi dapat mensinergikan aspek governance structure, risk management dan compliance, serta environment, dan social,” kata Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) Hery Gunardi.

Hery menegaskan, penguatan penerapan GRC terintegrasi sangat penting. Hal tersebut mengingat potensi pertumbuhan perbankan syariah di Tanah Air sangat besar.

Hery mengatakan, aset perbankan syariah pada posisi Mei 2023 tumbuh sebesar 15,52 persen secara tahunan. Selain itu, pembiayaan juga mengalami pertumbuhan sebesar 20 persen dan dana pihak ketiga tumbuh sebesar 15,02 persen secara tahunan.

“Tiga pertumbuhan tersebut merupakan indikator yang menunjukkan masih besarnya potensi yang dapat dimanfaatkan oleh bank-bank syariah di Indonesia, baik BUS maupun UUS atau BPRS,” jelas Hery.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi