Benarkah Wortel Bisa Bikin Kulit Eksotis Layaknya Tanning?

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak Cipta Foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada Pemilik Foto

JAKARTA –Kulit tanned atau cokelat gelap kerap menjadi dambaan bagi banyak orang karena terlihat menarik dan eksotis. Untuk mendapatkan warna kulit seperti ini, sebagian orang biasanya berjemur di bawah sinar matahari atau bahkan menggunakan tanning bed. Namun siapa sangka, mengonsumsi wortel disebut juga bisa memberikan efek yang serupa pada warna kulit.

ADVERTISEMENTS

Seorang wanita bernama Isabelle Lux merupakan salah satu influencer kecantikan yang telah mengalami perubahan warna kulit setelah rutin mengonsumsi wortel. Lux mengungkapkan bahwa dia lahir dengan kulit putih yang pucat. Lux kerap menutupi warna kulitnya ini dengan menggunakan produk fake tan atau penggelap kulit.

ADVERTISEMENTS

Akan tetapi, saat ini Lux tak lagi menggunakan fake tan karena warna kulitnya sudah menjadi lebih gelap. Perubahan warna pada kulit Lux terjadi setelah dia rutin mengonsumsi tiga wortel besar setiap hari selama beberapa tahun ke belakang.

ADVERTISEMENTS

Sejak menerapkan kebiasaan tersebut, lambat laun warna kulit alami Lux mulai berubah menjadi sedikit lebih gelap. Tak hanya itu, kulit Lux juga tampak bersinar dan segar.

ADVERTISEMENTS

“Makanlah tiga wortel besar setiap hari, saya telah melakukan ini selama bertahun-tahun, saya tidak lagi menggunakan fake tan, saya tidak lagi berjemur di bawah matahari,” kata Lux melalui akun Tiktok pribadinya, seperti dilansir Mail Online pada Senin (11/9/2023).

ADVERTISEMENTS

Menurut beberapa ahli, trik menggelapkan kulit secara alami dengan mengonsumsi wortel umumnya tidak membahayakan. Akan tetapi, efek yang terjadi sebenarnya bukan membuat kulit lebih gelap, melainkan membuat kulit memiliki semburat oranye.

ADVERTISEMENTS

Perubahan warna kulit menjadi lebih oranye ini disebabkan oleh kadar beta karoten yang tinggi dan terakumulasi di dalam tubuh. Kondisi perubahan warna kulit ini dikenal sebagai karotenemia.

ADVERTISEMENTS

Selain wortel, konsumsi sayur dan buah lain yang tinggi akan kandungan beta karoten juga bisa memicu karotenemia. Beberapa contohnya adalah aprikot, mangga, labu, dan ubi.

ADVERTISEMENTS

“Karotenemia yang berkaitan dengan pola makan (konsumsi sayur dan buah tinggi beta karoten) biasanya tidak berbahaya,” kata ahli gizi dari Aston University, dr Duane Mellor.

ADVERTISEMENTS

Akan tetapi, dr Mellor menilai tren tanning alami ini bisa mendorong terjadinya kekurangan zat gizi bila orang-orang hanya berfokus pada konsumsi wortel dan mengabaikan jenis sayur atau buah lain. Selain itu, semburat oranye yang muncul pada kulit akibat mengonsumsi beta karoten juga bisa memuat tanda-tanda penyakit serius menjadi tersamarkan. Salah satu contohnya adalah sakit kuning.

 

Dalam sejumlah video, beberapa influencer juga mengklaim bahwa beta karoten pada sayur dan buah bisa melindungi kulit dari paparan sinar UV. Ahli mengatakan, klaim tersebut tidak tepat.

Orang-orang yang rutin mengonsumsi sayur dan buah berbeta karoten tinggi juga perlu melindungi kulit mereka dari paparan sinar UV. Contoh dari upaya perlindungan tersebut adalah menutup kulit dengan pakaian, mengaplikasikan tabir surya, memakai kacamata, serta berteduh agar tidak terkena paparan sinar matahari secara langsung.

“Meski beta karoten dalam wortel dan sayuran lain merupakan antioksidan, (beta karoten) tidak memberikan perlindungan yang cukup terhadap paparan UV,” ujar Juru Bicara British Skin Foundation, dr Emma Wedgeworth. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version