Tulang Rentan Patah Jadi Bahaya Osteoporosis di Usia Tua

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

JAKARTA — Menginjak usia tua terkadang menjadi hal yang riskan untuk beberapa orang. Pasalnya tubuh akan mengalami penurunan fungsi organ, terutama jika kita tidak berupaya menjaga kesehatan sejak muda. Salah satu organ yang dapat mengalami penurunan kualitas yaitu tulang.

ADVERTISEMENTS

Konsultan Geriatri Eka Hospital Bekasi, Dr dr Kuntjoro Harimurti, SpPD-KGer, M.Sc menjelaskan tulang merupakan kerangka dasar yang membentuk serta menopang tubuh. Tulang memungkinkan untuk bisa berdiri dan bergerak sehari-hari. Jika tulang mengalami gangguan, maka akan sangat mempengaruhi masa tua. Ada banyak gangguan yang bisa terjadi pada tulang kita, namun salah satu penyakit yang rentan untuk menyerang orang tua yaitu osteoporosis.

ADVERTISEMENTS

Apa itu osteoporosis dan apa penyebabnya? Dokter Kuntjoro mengatakan osteoporosis adalah gangguan pada tulang yang dapat melemahkan tulang, membuatnya menjadi rapuh dan lebih mudah patah. “Penyakit ini biasanya berkembang secara perlahan selama beberapa tahun dan seringkali baru terdiagnosis ketika pengidapnya terjatuh atau terbentur tiba-tiba menyebabkan tulangnya patah,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (27/9/2023).

ADVERTISEMENTS

Osteoporosis dapat menyerang siapapun, namun akan menjadi lebih rentan ketika berada di usia tua. Menurunnya volume tulang di masa tua merupakan hal yang normal, tetapi beberapa orang dapat kehilangan tulang lebih cepat dari biasanya. Hal ini dapat menyebabkan osteoporosis dan peningkatan risiko patah tulang.

ADVERTISEMENTS

Menurutnya, wanita diketahui lebih rentan untuk kehilangan volume tulang dengan cepat dalam beberapa tahun pertama setelah menopause. “Ini menyebabkan wanita lebih berisiko terkena osteoporosis daripada pria, terutama jika menopause dimulai lebih awal (sebelum usia 45 tahun).”

ADVERTISEMENTS

Selain itu ada beberapa faktor yang dipercaya dapat meningkatkan risiko osteoporosis, seperti konsumsi obat-obatan tertentu, gangguan hormon, memiliki riwayat keluarga dengan osteoporosis, memiliki indeks massa tubuh rendah (BMI), tidak berolahraga secara teratur dan mengonsumsi minuman beralkohol dan merokok.

ADVERTISEMENTS

Osteoporosis biasanya tidak menyakitkan sampai tulang patah, tetapi patah tulang di tulang belakang adalah penyebab umum rasa sakit jangka panjang. Pada tahap awal, osteoporosis biasanya tidak akan menimbulkan gejala. Namun jika pengeroposan tulang sudah terjadi maka ada beberapa gejala yang bisa timbul, seperti nyeri punggung karena tulang belakang, kehilangan tinggi badan dari waktu ke waktu, postur tubuh yang semakin membungkuk serta tulang lebih mudah patah.

ADVERTISEMENTS

Sebelum terdiagnosa, pengidap osteoporosis biasanya akan memasuki fase yang bernama osteopenia. Kondisi ini adalah saat kepadatan tulang menurun dan lebih rendah daripada rata-rata usia mereka, tetapi tidak cukup rendah untuk digolongkan sebagai osteoporosis. “Osteopenia tidak selalu akan menjadi osteoporosis, melainkan tergantung dari banyak faktor dan risiko,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version