Kondisi 2023 Menantang, BTPN Syariah Raih Laba Rp 1 Triliun di Kuartal III

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

BTPN Syariah telah mencatatkan serangkaian inovasi untuk mewujudkan aspirasi membangun ekositem digital syariah khusus untuk segmen pra dan cukup sejahtera.

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS) membukukan kinerja positif pada kuartal III 2023 dengan mencetak laba bersih mencapai Rp 1 triliun.

ADVERTISEMENTS

BTPS terus berupaya melakukan berbagai upaya untuk menjaga kinerja tetap sehat di tengah kondisi pascapandemi Covid-19 yang masih menantang. “Meski kondisi masih cukup menantang, kami berkomitmen untuk menjadi bank yang sehat,” kata Direktur Keuangan BTPN Syariah Fachmy Achmad dalam keterangannya, Kamis (19/10/2023).

Dari sisi pembiayaan, pada kuartal III tahun ini BTPS tercatat mampu mencetak pertumbuhan. Penyaluran pembiayaan kepada masyarakat inklusi pada kuartal III ini mencapai Rp 11,9 triliun, naik dari Rp 11,3 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Kinerja perusahaan yang tetap sehat juga tecermin dari sejumlah rasio penting. BTPN Syariah mencatatkan rasio-rasio yang sehat dengan return of asset (RoA) 7,8 persen serta rasio kecukupan modal (CAR) pada 49,7 persen atau di atas ketentuan dan rata-rata industri bank syariah. 

ADVERTISEMENTS

BTPN Syariah di kuartal III 2023 tetap menggulirkan berbagai program demi memperkuat kapasitas masyarakat inklusi. Inilah komitmen tinggi BTPN Syariah terhadap pelaku usaha ultra mikro Indonesia.

ADVERTISEMENTS

Berbagai program apresiasi berkelanjutan dilakukan untuk membangun kembali empat perilaku unggul nasabah, yakni BDKS (Berani Berusaha, Disiplin, Kerja Keras, dan Saling Bantu) semua ini menjadi kunci sukses berjalannya model bisnis pembiayaan Bank. 

Salah satu yang dilakukan yakni memberikan insentif bagi anggota sentra yang memiliki tingkat kehadiran 90 persen di kumpulan atau Pertemuan Rutin Sentra (PRS) setiap dua minggu sekali dan membayar angsuran tepat waktu.

ADVERTISEMENTS

Di samping itu, bank juga melibatkan lebih banyak pihak dalam program pendampingan. Hal ini sebagai wujud komitmen manajemen dalam memperluas akses pengetahuan bagi masyarakat inklusi. 

ADVERTISEMENTS

Tercatat, lebih dari 1.600 mahasiswa dari 258 universitas di 20 provinsi di Indonesia terlibat menjadi fasilitator dalam program Bestee Tepat (Bersama Berdaya Sahabat Tepat Indonesia). “Nantinya, bank juga akan bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan dalam program pendampingan masyarakat inklusi yang terukur dan berkelanjutan,” kata Fachmy.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version