Selasa, 30/04/2024 - 19:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

4.000-an Kasus Keracunan Terjadi di Indonesia Hingga Oktober, Naik 1.000 Kasus dari 2022

ADVERTISEMENTS

Keracunan (ilustrasi). Kementerian Kesehatan menyampaikan 4.000-an kasus keracunan terjadi di Indonesia hingga Oktober 2023.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

JAKARTA — Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyampaikan ada 4.792 kasus keracunan pangan hingga 16 Oktober 2023. Dari jumlah tersebut, total kasus luar biasa keracunan pangan (KLB KP) sebanyak 96 kasus.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Ketua Tim Kerja Penyehatan Pangan Direktorat Penyehatan Lingkungan Kemenkes Cucu Cakrawati Kosim mengatakan jumlah tersebut meningkat lebih dari 1.000 kasus dibandingkan dengan pada 2022 yang hanya memiliki 3.514 kasus. “Bila dibandingkan dengan 2022 ini sudah melebihi satu tahun yang lalu, tapi saat ini baru sampai Oktober, jumlah kasusnya sudah melebihi di tahun 2022,” katanya dalam acara Sosialisasi Jejaring Laboratorium Pangan yang disiarkan secara daring di Jakarta, Selasa.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Cegah Osteoporosis, Konsumsi Makanan Tinggi Kalsium Sedari Muda
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Dia mengatakan kasus keracunan pangan tertinggi di Provinsi Jawa Barat dengan total kasus mencapai 1.679, diikuti Jawa Tengah sebanyak 1.082 kasus, dan Jawa Timur 701 kasus. Untuk KLB KP tertinggi di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta dan Jawa Barat yang sama-sama memiliki kasus luar biasa sebanyak 19 kasus.

ADVERTISEMENTS

Kasus keracunan akibat pangan ini telah merenggut nyawa 15 orang atau berdasarkan statistik angka kematian (case fatality rate) yakni 0,31 persen. Ia mengatakan sumber utama penyebab keracunan massal adalah masakan rumah tangga yang menyumbang total keseluruhan kasus luar biasa sebanyak 53 persen.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil
Berita Lainnya:
Turis Australia Unggah Kisah di Medsos Kena DBD di Bali, Ini Respons Menkes

Ia menjelaskan alasan masakan rumah tangga menjadi penyebab keracunan karena kurangnya perhatian sanitasi saat memasak pada acara kemasyarakatan. “Masakan rumah tangga menjadi sumber KLB KP yang relatif besar, seperti diketahui sifat gotong royong di Indonesia ini cukup tinggi, ketika ada saudara hajatan, maka mereka dengan sukarela bergotong royong untuk ikut memasak. Nah ini menjadi salah satu sumber KLB KP ini banyak di masyarakat,” katanya.

sumber : Antara

Sumber: Republika

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi