Penggilingan: Harga Gabah dan Beras Tak Akan Turun Seperti Semula

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

 JAKARTA — Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) meyakini harga gabah dan beras akan sulit untuk turun seperti semula. Pergerakan harga diproyeksikan akan kembali mencapai keseimbangan baru meskipun produksi kembali meningkat pada puncak musim panen rendeng tahun depan. 

ADVERTISEMENTS

Ketua Umum Perpadi, Sutarto Alimoeso, mengatakan, rata-rata harga gabah kering panen (GKP) yang diterima penggilingan dari petani sudah berkisar Rp 7.000 per kilogram atau lebih tinggi dari harga acuan dari pemerintah sebesar Rp 5.000 per kg. 

ADVERTISEMENTS

Sebagai catatan, harga acuan gabah itu juga baru mengalami kenaikan pada Maret 2023 lalu dari sebelumnya sebesar Rp 4.200 per kg. Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional melakukan penyesuaian harga lantaran saat itu tren harga gabah telah mencapai lebih dari Rp 5.000 per kg. 

ADVERTISEMENTS

“Sepertinya tidak mungkin (harga gabah) kembali menjadi Rp 5.000. Tentu ini harus dihitung kembali. Menurut saya perlu revisi (harga acuan),” kata Sutarto saat ditemui di Jakarta, Rabu (1/11/2023). 

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS

Kenaikan harga gabah dan beras yang terjadi saat ini selain imbas El Nino, biaya produksi gabah juga terus mengalami kenaikan. Sutarto menyebut, harga pupuk dan bibit sangat mempengaruhi harga produksi petani. Di sisi lain, rantai pasok beras yang masih belum efisien yang membuat harga sampai di tangan konsumen cukup tinggi. 

ADVERTISEMENTS

Sutarto mengatakan, kemungkinan harga ideal gabah kering panen (GKP) saat ini dalam situasi normal naik menjadi sekitar Rp 6.000 per kg. Harga itu dinilai telah memberikan keuntungan yang wajar bagi petani. 

ADVERTISEMENTS

Namun, sebagai dampaknya, kenaikan harga beras tidak bisa dihindari, terutama untuk beras jenis medium. Menurut Sutarto, dengan harga wajar gabah Rp 6.000 per kg, harga beras medium akan naik menjadi sekitar Rp 11.500 per kg-Rp 12.000 per kg atau lebih tinggi dari patokan harga eceran tertinggi (HET) beras medium sebesar Rp 10.900 per kg-Rp 11.800 per kg. 

ADVERTISEMENTS

Adapun harga riil beras medium saat ini tengah melonjak hingga lebih dari Rp 13 ribu per kg, berdasarkan catatan Badan Pangan Nasional. 

ADVERTISEMENTS

Sementara itu, harga untuk beras premium, Sutarto menilai masih dapat dipertahankan pada level Rp 13.900 per kg-Rp 14.800 per kg atau sesuai patokan HET saat ini. 

“Patokan HET beras premium masih bisa dipertahankan, tapi kalau beras medium jaraknya harus dikecilin dengan premium. HET sekarang terlalu jauh (perbedaannya),” kata Sutarto. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version