Kamis, 02/05/2024 - 04:09 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EKONOMIPERTANIAN

Eskalasi Konflik di Timur Tengah Akan Berdampak ke Komoditas Pangan

ADVERTISEMENTS

Seorang pekerja memegang gandum di sebuah gudang. Gandum terancam mengalami kelangkaan karena konflik Timur Tengah.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

 JAKARTA — Badan Pangan Nasional tidak membantah eskalasi konflik di Timur Tengah yakni serangan Iran ke Israel akan memberikan dampak pada komoditas pangan yang berasal dari impor. Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan Bapanas, Maino Dwi Hartono menjelaskan, meski tidak berdampak langsung tetapi konflik Iran-Israel berisiko membuat harga sejumlah komoditas terpengaruh karena hambatan perjalanan logistik pangan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

“Tanpa ada serangan Iran pun, distribusinya melingkar kan, karena (konflik) Ukraina tidak selesai. Kondisi sekarang kan ditutup, tetap muter, mungkin bertambah itu perjalanan jadi panjang sehingga cost nambah, termasuk masalah keamanan, pasti biayanya jadi naik kan,” ujar Maino di Kantor Bapanas, Jakarta, Kamis (18/4/2024).

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
JakCloth Digelar Gratis di Gedung Smesco Saat Malam Takbiran
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Maino mencontohkan komoditas pangan impor yang paling berpotensi terdampak yakni gandum dan kedelai. Menurutnya, pengiriman komoditas ini bisa terganggu akibat peningkatan konflik di Timur Tengah.

ADVERTISEMENTS

Terganggunya pengiriman melalui Selat Hormuz akan membuat pengiriman dialihkan sehingga berdampak ke lamanya waktu hingga biaya pengiriman.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

 

“Bisa juga ke situ, tapi kalau ketersediaan nggak masalah, produksi ada, tapi kita nggak tau ini akan merembet ke mana dengan situasi global sekarang, tetapi pertimbangan-pertimbangan itu logis, tapi terutama masalah distribusi akan terganggu,” ujarnya.

Berita Lainnya:
Antisipasi Kemarau, Bulog Diminta Segera Serap Beras

Maino melanjutkan, kondisi ini ditambah dengan semakin melemahnya rupiah terhadap kurs dolar AS yang kini menembus Rp 16 ribu. Karena itu, ia menilai kondisi ini perlu diantisipasi oleh stakeholder terkait.

“Intinya situasi global tadi akan mempengaruhi situasi logisitk, pertama waktu nambah, biaya nambah, dan ujunnya harga akan berubah. lalu kurs dolar naik, mau nggak mau pelaku usaha akan menyesuakan itu,” ujarnya.

Sementara untuk komoditas lain seperti bawang putih, beras dan daging sapi dinilai tidak akan terdampak. Hal ini karena pasokan bawang putih berasal dari China, kemudian beras dari wilayah Asia Tenggara dan daging sapi dari Australia.

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi