PBB: Pasokan Opium Afghanistan Anjlok Usai Larangan Taliban

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Ⓒ Hak cipta foto di atas dikembalikan sesungguhnya kepada pemilik foto

Taliban membasmi ladang opium di Washir, distrik provinsi Helmand, Afghanistan, Ahad, 29 Mei 2022.

ADVERTISEMENTS

 KABUL — Produksi opium di Afghanistan anjlok sejak pemerintahan Taliban melarang penanaman narkotika tahun lalu. Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC) mengatakan pada Ahad (5/11/2023), penanaman opium turun di seluruh negeri menjadi hanya 10.800 hektar pada 2023 dari 233 ribu hektar pada tahun sebelumnya.

ADVERTISEMENTS

“Dalam beberapa bulan mendatang Afghanistan sangat membutuhkan investasi besar dalam mata pencaharian berkelanjutan untuk memberikan peluang bagi petani Afghanistan untuk beralih dari opium,” kata direktur eksekutif UNODC, Ghada Waly, seperti dikutip dari Reuters.

ADVERTISEMENTS

Penurunan jumlah lahan pertanian untuk menanam opioid ini pun berdampak pada penurunan pasokan sebesar 95 persen menjadi 333 ton. Afghanistan sebelumnya menjadi pemasok utama opium dunia.

ADVERTISEMENTS

Hal ini memberikan tekanan pada para petani di negara yang dilanda perang tersebut. Menurut UNODC, sebagian besar penduduknya bergantung pada pertanian dan nilai ekspor opium terkadang melebihi nilai semua barang ekspor formal.

ADVERTISEMENTS

Penurunan tajam ini bisa menimbulkan konsekuensi besar bagi perekonomian negara yang dua pertiga penduduknya membutuhkan bantuan kemanusiaan. ”Hal ini menghadirkan peluang nyata untuk mencapai hasil jangka panjang dalam melawan pasar opium gelap dan dampak buruk yang ditimbulkannya baik secara lokal maupun global,” ujar Waly.

ADVERTISEMENTS

Penyusutan besar dalam pasokan dari negara yang diperkirakan memasok sekitar 80 persen opium ilegal dunia ini pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan penggunaan opium secara internasional. Namun hal ini juga, menurut UNODC, berisiko meningkatkan penggunaan alternatif global seperti fentanil atau opioid sintetik.

ADVERTISEMENTS

Pemimpin tertinggi Taliban melarang penanaman narkotika pada April 2022, kemudian Kementerian Dalam Negeri Afghanistan menyatakan akan menghancurkan tanaman yang tersisa. Selama pemerintahan sebelumnya, Taliban pada 2000 melarang penanaman opium karena mencari legitimasi internasional tetapi menghadapi reaksi keras dari masyarakat.

ADVERTISEMENTS

Banyak provinsi dengan Taliban secara historis mendapat dukungan tingkat tinggi, seperti Helmand di bagian selatan, memiliki konsentrasi penanaman opium yang besar. UNODC mengatakan, banyak petani telah beralih ke gandum tetapi pendapatannya jauh lebih sedikit dibandingkan opium.

ADVERTISEMENTS

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS
Exit mobile version