Selasa, 30/04/2024 - 14:41 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

ISLAM

Daftar Tokoh Muhammadiyah yang Jadi Pahlawan Nasional (1)

ADVERTISEMENTS

JAKARTA –Persyarikatan Muhammadiyah yang berdiri pada 18 November 1912 tercatat sebagai salah satu organisasi Islam yang berjasa besar dalam mencapai kemerdekaan Republik Indonesia. Organisasi yang didirikan oleh KH. Ahmad Dahlan ini  melahirkan banyak tokoh pahlawan nasional yang kiprahnya sangat penting bagi bangsa baik saat masa perjuangan kemerdekaan dan pasca kemerdekaan. Siapa saja mereka? 

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

1)KH. Ahmad Dahlan

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Pendiri Persyarikatan Muhammadiyah ini ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tanggal 27 Desember 1961 dalam SK nomor 657 tahun 1961. Data pahlawan nasional Kementerian Sosial menyebut Kiai Dahlan memilih lapangan sosial dan pendidikan sebagai medan bakti. Ahmad Dahlan juga terkenal sebagai tokoh yang berpikiran terbuka. Sebelum mendirikan Muhammadiyah, Kiai Dahlan aktif di organisasi yang berdasarkan nasionalisme Budi Utomo juga berkecimpung di Sarikat Islam. Dari kiprah dan pengabdiannya, Kiai Dahlan dikategorikan sebagai pelopor kebangkitan dan kesadaran rakyat yang menyadari nasib dirinya sebagai  bangsa terjajah dan tertinggal dalam berbagai hal.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

2)Nyai Hj. Walidah Dahlan

ADVERTISEMENTS

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Ia diangkat menjadi pahlawan nasional karena turut membangkitkan pembaharuan Islam, pergerakan perempuan, dan pendidikan nasional melalui organisasi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah. Data pahlawan nasional Kementerian Sosial menyebut Siti Walidah sebagai pemrakarsa perkumpulan Sopo Tresno (1914) yang mementingkan 3 bidang yaitu dakwah, pendidikan, dan sosial. Sopo Tresno ini kemudian melebur menjadi Aisyiyah. Bagian wanita dari Persyarikatan Muhammadiyah. Aisyiyah terus berkembang dengan berbagai aksi sosial  lewat badan-badan yatim-piatu, fakir miskin, pemberantasan buta huruf dan sebagainya. Saat ini Aisyiyah sudah mempunyai 3 Perguruan Tinggi dan beberapa Rumah Sakit.

Berita Lainnya:
Mengapa Dianjurkan Menikahi Wanita Cantik?

Siti Walidah banyak menginspirasi dan menyadarkan kaum perempuan agar terus menuntut ilmu dan berbuat lebih banyak untuk sesama. Kodrat diri sebagai perempuan tidak boleh menjadi penghalang untuk berbakti kepada sesama. Siti Walidah biasa memberikan ceramah ke berbagai daerah yang jauh dari kediamannya di Yogyakarta.

Siti Walidah ditetapkan sebagai pahlawan nasional sepuluh tahun setelah Kiai Dahlan ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Yaitu lewat SK nomor 042 / TK / 1971 yang bertarikh 22 September 1971.

3)H Agus Salim

Diplomat yang menguasai banyak bahasa ini adalah Ketua Syarikat Islam setelah HOS Tjokroaminoto. Jelang kemerdekaan Agus Salim menjadi anggota BPUPKI dan anggota Panitia Sembilan. Sejak awal kemerdekaan Agus Salim aktif dalam bidang diplomasi sebagai Menteri Luar Negeri. Diplomat cerdas berjenggot khas ini, dikenal sebagai anggota Muhammadiyah. Pada zaman kepemimpinan Kiai Dahlan, dalam suatu forum Agus Salim mengusulkan agar Muhammadiyah mengubah dirinya menjadi Partai Politik. Usul itu ditolak oleh Kiai Dahlan. Agus Salim dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK nomor 657 Tahun 1961 bertanggal 27 Desember 1961.

Berita Lainnya:
Buya Yahya: Isu Sapi Merah Dimanfaatkan Yahudi

4)dr. Soetomo 

Jamak diketahui kalau nama Dokter Soetomo tidak dipisahkan dengan Perkumpulan Budi Utomo yang dirintisnya. Di balik itu pengetahuan umum itu, Dokter Sutomo juga akrab dengan Ketua Umum PB Muhammadiyah, Mas Mansyur. Bahkan, sejak tahun 1925 hingga akhir hayatnya Dokter Sutomo tercatat sebagai medisch adviseur (penasehat urusan kesehatan) Muhammadiyah. Tokoh yang namanya tidak dapat dipisahkan dari proses pendirian RS PKU Muhammadiyah Surabaya ini dikukuhkan sebagai pahlawan nasional melalui SK nomor 657 Tahun 1961 bertanggal 27 Desember 1961.

5)H. Djuanda Kartawidjaya 

Kesempurnaan kedaulatan wilayah NKRI adalah jasa Djuanda lewat apa yang dikenal dengan deklarasi Djuanda (1957). Deklarasi yang mengubah hukum laut internasional sekaligus mengutuhkan kedaulatan NKRI. Berkat deklarasi  Djuanda, seluruh wilayah NKRI menjadi bulat dan utuh dalam satu kesatuan wilayah NKRI.  Wilayah NKRI tidak lagi terpisahkan perairan international. Guru Sekolah Muhammadiyah yang sangat mencintai Muhammadiyah ini dikukuhkan sebagai pahlawan nasional dengan SK bertanggal 29 November 1963, nomor 244 Tahun 1963.

Sumber:

Gema UHAMKA dan Library Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

 

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

x
ADVERTISEMENTS
1 2

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi