Jumat, 03/05/2024 - 20:22 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LIFESTYLE

Dokter Beri Tips Hindari Amputasi pada Penderita Diabetes

ADVERTISEMENTS

JAKARTA — Dokter Spesialis dari Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr M Ikhsan Mokoagow membagikan kiat untuk mencegah kebutaan akibat diabetic retinopathy serta amputasi karena gangguan saraf tepi. Dia mengatakan, pada diabetesi, sering kali terjadi diabetic retinopathy, yaitu adanya perubahan pembuluh darah di mata.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah

“Jika hal ini mencapai bagian tempat jatuhnya bayangan, maka bisa terjadi kebutaan,” ucap Ikhsan dalam sebuah wawancara daring yang diikuti dari Jakarta, Senin (13/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Walaupun begitu, ia menyatakan bahwa kebutaan pada diabetesi atau penderita diabetes bisa dicegah dengan mengendalikan kadar gula darah, kolesterol, dan tekanan darah secara bersamaan serta melakukan skrining kesehatan retina sejak dini. Dia mengatakan, jika pasien menderita diabetes tipe 2, skrining retina sebaiknya dilakukan sesegera mungkin sekitar seminggu hingga sebulan setelah diabetesnya terdiagnosis.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara itu, jika orang tersebut merupakan penderita diabetes tipe 1 yang bisanya muncul sejak usia kanak-kanak, maka skrining retina dilakukan setidaknya lima tahun setelah terdiagnosis. “Sering kali ketika seseorang terdiagnosis diabetes dan dianjurkan menemui dokter mata, mereka mengatakan bahwa mata mereka baik-baik saja atau hanya memakai kacamata atau sudah operasi katarak, padahal bukan itu yang ingin dicek, tapi kondisi retina mereka,” ujar Ikhsan.

ADVERTISEMENTS
Selamart Hari Buruh
Berita Lainnya:
Sering Dikira Penyakit Keturunan, Sebetulnya Apa yang Membuat Anak Kena Diabetes Tipe 1?

Selain kondisi retina, dia juga mengatakan pada wawancara media eksklusif yang diselenggarakan oleh RS Pondok Indah Group tersebut bahwa diabetesi harus memperhatikan kondisi kaki mereka, terutama menghindari terjadinya luka. Ia mengatakan, orang-orang yang telah menderita diabetes dalam waktu yang lama seringkali mengalami kerontokan rambut dan kekeringan di kakinya sehingga mengalami gatal-gatal.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Pakar endokrinologi metabolik dan diabetes itu menyatakan bahwa kerusakan saraf tepi pada kaki juga membuat diabetesi sering mengalami kesemutan, kebas, dan mati rasa sehingga seringkali tidak sadar bahwa kaki mereka terluka. Oleh karena itu, dia menganjurkan orang yang menderita penyakit kencing manis agar mengaplikasikan pelembap untuk mengurangi gatal-gatal dan memeriksakan kesehatan kaki mereka secara rutin untuk menghindari adanya luka yang tidak tertangani hingga menimbulkan infeksi.

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Alumnus Universitas Brawijaya dan Universitas Indonesia tersebut menyatakan bahwa infeksi yang tidak tertangani dengan baik pada kaki diabetesi dapat menyebabkan diamputasinya anggota tubuh tersebut. Salah satu atau komplikasi terberat yang kita hindari pada orang diabetes adalah terjadinya amputasi,” ujarnya.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh
Berita Lainnya:
Tips Aman Konsumsi Daging Saat Idul Fitri

Ia menjelaskan diabetes, terutama dengan kadar gula yang tidak terkendali, dapat menyebabkan terganggunya aliran darah sehingga memperlambat penyembuhan luka dan memperburuk infeksi. “Boleh jadi dari luka kering akibat lecet karena terbentur sesuatu atau gatal yang digaruk, lalu lama-lama terkena infeksi dan kemudian melebar sampai ke jaringan di bawah kulit hingga ke otot. Hal yang paling bahaya adalah ketika infeksinya sudah sampai ke tulang,” ucap Ikhsan.

Ketika tulang sudah terinfeksi dan semua jaringan di bagian tersebut sudah mati, lanjutnya, maka perlu dilakukan amputasi agar jaringan yang sudah membusuk itu tidak menjadi sumber makanan untuk bakteri dan menimbulkan infeksi lebih lanjut. “Amputasi memang sesuatu yang seharusnya bisa dicegah apabila kita melakukan perawatan kaki secara berkala dan juga memperhatikan bagaimana kondisi kaki seorang penderita diabetes,” kata dokter spesialis tersebut.

Piala Dunia U-17 Indonesia mulai berlangsung sejak 10 November hingga 2 Desember 2023.
Segera beli dan dapatkan tiket resmi pertandingan Piala Dunia U-17 di Jakarta, Bandung, Solo,
dan Surabaya di laman https://www.tickets-u17worldcup.com/matches

sumber : Antara

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi