Jumat, 17/05/2024 - 21:31 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Ini Alasan Kemenkes Segera Terapkan Nyamuk Wolbachia di Indonesia Guna Menurunkan Kasus DBD

BANDA ACEH  – Guna menurunkan penularan virus dari nyamuk Aedes aegypti atau yang dikenal nyamuk yang menyebabkan penyakit DBD, penggunaan nyamuk ber-Wolbachia perlu diterapkan di Indonesia. 

ADVERTISEMENTS
QRISnya satu Menangnya Banyak

 Menurut Staf Teknis Komunikasi Transformasi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI Ngabila Salama, penggunaan nyamuk ber-Wolbachia telah diteliti sejak 2011 dan terbukti menurunkan angka kasus DBD. 

ADVERTISEMENTS
Bayar PDAM menggunakan Aplikasi Action Bank Aceh Syariah - Aceh Selatan

“Ramah lingkungan, berbasis data dan bukti, serta sudah diteliti UGM sejak 2011 dengan bukti publikasi ilmiah internasional yang sudah ada 80-90 persen menurunkan angka kasus, perawatan rumah sakit, dan penggunaan fogging,” katanya dalam akun instagram pribadinya @ngabilasalama di Jakarta, Rabu. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses ada Pelantikan Direktur PT PEMA dan Kepala BPKS

Adapun penyebaran jentik nyamuk berbakteri Wolbachia dilakukan di 47.251 titik di Kota Semarang, 20.513 titik di Kota Bandung, 18.761 titik di Kota Jakarta Barat, 9.751 titik di Kota Kupang, dan 4.917 titik di Kota Bontang. 

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hardiknas dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Parfi Bali Bangkitkan Festival Film Daerah

Ngabila mengemukakan alasan berikutnya yakni demam berdarah atau dengue adalah jenis penyakit tropis terabaikan atau neglected tropical disease dan sudah dinyatakan endemis di Indonesia. Dia menilai anggapan dengue sebagai penyakit tidak berbahaya kurang pantas, mengingat dengue termasuk lima besar jumlah kasus penyakit menular wabah yang perlu dicegah. 

ADVERTISEMENTS
PDAM Tirta Bengi Bener Meriah Aplikasi Action Bank Aceh

Kemudian, lanjut dia, penanganan dengue dengan Wolbachia juga merupakan wujud komitmen Indonesia dalam merealisasikan kematian nol dunia akibat dengue pada 2030 mendatang.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

 Wolbachia, kata dia, juga merupakan inovasi komplementer selain sejumlah gerakan seperti 3M plus dan satu rumah satu jumantik. “Oleh karena itu, implementasinya sangat hati-hati. 

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA

Setelah berhasil di Yogyakarta, Kemenkes RI dengan persiapan matang melalui pelatihan, sosialisasi, serta timeline yang terstruktur dan terukur melakukan perluasan area ke lima kota resmi dengan SK Kemenkes,” ujarnya.

ADVERTISEMENTS

 Ngabila menjelaskan Wolbachia merupakan inovasi teknologi ramah lingkungan yang dilakukan tanpa rekayasa genetik ataupun modifikasi ekosistem. Hal ini diharapkan dapat membantu menurunkan kasus dengue dan bahkan menjadi nol kematian. 

ADVERTISEMENTS

Untuk itu, dia mengajak masyarakat agar berpikir positif dan menjadi masyarakat yang cerdas agar tidak mudah dibohongi oleh informasi hoaks soal Wolbachia yang sempat beredar. 

Berita Lainnya:
Suara PPP Dapil Sumut Dicurigai Juga Beralih ke Garuda

 Diketahui, bakteri Wolbachia mampu menyebabkan nyamuk Aedes aegypti tidak bisa lagi menularkan virus dengue kepada manusia. 

Teknologi tersebut diimplementasikan dengan metode replacement atau penggantian, di mana nyamuk jantan dan nyamuk betina ber-Wolbachia dilepaskan ke populasi alami.

 Tujuannya, agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat dan menghasilkan anak-anak nyamuk yang mengandung Wolbachia

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi