Selasa, 30/04/2024 - 21:44 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

EROPAINTERNASIONAL

Erdogan: Israel Harus Pertanggungjawabkan Kejahatannya di Pengadilan Internasional

ADVERTISEMENTS

 ANKARA – Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan melakukan pembicaraan via telepon dengan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk membahas perkembangan situasi di Jalur Gaza, Selasa (28/11/2023). Erdogan menyampaikan kepada Guterres bahwa Israel harus mempertanggungjawabkan kejahatannya di pengadilan internasional.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

“Selama panggilan telepon tersebut, Presiden Erdogan mengatakan Israel tanpa malu-malu terus menginjak-injak hukum internasional, hukum perang, serta hukum kemanusiaan internasional dengan memandang mata komunitas internasional, dan mereka harus bertanggung jawab atas kejahatan yang dilakukannya di depan hukum internasional,” kata Kantor Kepresidenan Turki dalam sebuah pernyataan.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Erdogan dan Guterres turut membahas tentang harapan komunitas internasional terkait serangan ilegal Israel. Selain itu, keduanya juga mendiskusikan tentang bagaimana memulai lagi upaya perdamaian permanen antara Israel dan Palestina.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

Sementara itu Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki mengungkapkan, Menteri Luar Negeri (Menlu) Hakan Fidan akan berpartisipasi dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB untuk membahas perkembangan situasi di Gaza yang diagendakan digelar Rabu (29/11/2023).

ADVERTISEMENTS
Berita Lainnya:
Australia Desak Warganya Segera Tinggalkan Israel

 

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Kemenlu Turki mengatakan, Fidan juga akan mengadakan pertemuan dengan para menlu dalam kelompok kontak yang dibentuk pasca perhelatan KTT Luar Biasa OKI-Liga Arab di Riyadh, Arab Saudi, pada 11 November 2023 lalu. Menlu RI Retno Marsudi termasuk dalam kelompok tersebut.

Pada Selasa kemarin, Retno Marsudi menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina yang digelar di markas PBB di New York, Amerika Serikat (AS). Pada kesempatan itu, dia menyatakan akan mendukung upaya meminta pertanggungjawaban Israel, termasuk di Mahkamah Internasional.

Saat memberikan pernyataan nasional, Retno mengatakan, Indonesia tidak bisa diam melihat ribuan perempuan dan anak-anak tidak berdosa di Jalur Gaza meninggal akibat serangan Israel. Indonesia juga tidak dapat diam melihat rumah, sekolah, dan rumah sakit diratakan dengan tanah.

“Saya bertanya, apakah negara-negara dunia akan tetap tinggal diam melihat situasi yang mengenaskan ini,” ungkap Retno dalam keterangan persnya seusai menghadiri Sidang Majelis Umum PBB tentang Palestina.

Berita Lainnya:
Menlu Mesir: Mesir, AS, dan Qatar Terus Upayakan Gencatan Senjata di Jalur Gaza

Dalam sidang tersebut, Menlu juga mempertanyakan apakah tindakan Israel di Jalur Gaza tidak dianggap melanggar hukum internasional dan hukum humaniter internasional. Dia menyoroti penyerangan terhadap berbagai fasilitas sipil. Menlu menilai, hal tersebut bukan hal yang normal.

“Apa yang terjadi di Gaza jelas-jelas pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional,” katanya.

“Penerapan double standard harus dihentikan dan Indonesia mendukung upaya untuk meminta pertanggungjawaban Israel, termasuk di International Court of Justice (Mahkamah Internasional),” tambah Retno.

Retno mengungkapkan, pada Rabu waktu New York, Dewan Keamanan PBB juga akan menggelar pertemuan untuk membahas perkembangan situasi di Gaza. Pertemuan tersebut bakal dipimpin Menlu Cina Wang Yi karena negaranya menjadi presiden Dewan Keamanan bulan ini.

“Saya juga akan hadir dan menyampaikan posisi nasional Indonesia,” kata Retno. 

 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi