Sabtu, 27/07/2024 - 12:40 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

LINGKUNGAN

Bahaya Terbesar Ketika Mendaki Gunung, Peringatan untuk Pendaki

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Anak Nasional 23 Juli 2024 dari Bank Aceh Syariah

JAKARTA — Pendakian gunung menawarkan petualangan luar biasa. Namun secara bersamaan, tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan ini membawa risiko besar.

ADVERTISEMENTS
Selamat ulang tahun ke-57 Bapak Bustami, S.E., M.Si, Penjabat Gubernur Aceh

Dilansir Mountain Homies pada Selasa (5/12/2023), berikut beberapa bahaya terbesar yang perlu diwaspadai bagi pencinta alam sebelum melibatkan diri dalam pendakian gunung:

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Bhakti Adhyaksa 2024

1. Terjatuh

ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses atas Perpanjangan masa Jabatan Muhammad Iswanto sebagai Pj Bupati Aceh Besar dari Bank Aceh Syariah

Bahaya paling nyata dan seringkali mematikan adalah risiko terjatuh. Permukaan batuan kasar dan curam dapat membuat pendaki rentan terhadap patah tulang atau bahkan kematian.

ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriah dari Bank Aceh Syariah

2. Paparan dan radang dingin

ADVERTISEMENTS
Selamat HUT Bhayangkara ke-78 tahun dari Bank Aceh Syariah 2024

Paparan terhadap suhu ekstrem dan angin kencang dapat menyebabkan radang dingin yang mematikan. Pendaki perlu memperlakukan risiko iklim sebagai ancaman nyata.

ADVERTISEMENTS
Wifi Gratis untuk Rekening Baru di Bank Aceh Syariah

3. Batuan jatuh

Berita Lainnya:
Demonstran 'Oil Kills' Blokade Bandara, Protes Penggunaan Bahan Bakar Fosil
ADVERTISEMENTS
Bank Aceh Syariah Salurkan 212 Ekor Hewan Kurban kepada Warga Aceh 2024

Batuan yang tidak dapat diprediksi dapat menjadi bahaya serius, terutama dalam kondisi cuaca buruk atau di ketinggian.

ADVERTISEMENTS
Sukseskan Hari Indonesia Menabung (HIM) dari Bank Aceh Syariah - 1 Juli 2024

4. Dehidrasi dan kelelahan

Kondisi kering dan “tipis oksigen” di ketinggian dapat menyebabkan dehidrasi yang serius. Kelelahan berlebihan juga dapat menjadi risiko kesehatan yang signifikan.

5. Punggung gunung

Meskipun indah saat cuaca baik, punggung gunung dapat menjadi sangat berbahaya saat terkena angin kencang. Risiko jatuh dari punggung gunung sangat tinggi.

6. Mengikat simpul tali yang salah

Kesalahan dalam menangani tali dapat menyebabkan kecelakaan serius. Memeriksa simpul secara berkala dan berhati-hati dengan tali sangat penting.

7. Penyakit ketinggian dan halusinasi

Ketinggian dapat menyebabkan penyakit serius seperti edema paru dan edema serebral. Halusinasi juga dapat muncul, memperburuk keadaan kesehatan mental pendaki.

Berita Lainnya:
Turun Level Jadi Waspada, Begini Kondisi Terkini Gunung Marapi

8. Risiko terjebak di erupsi

Di Indonesia, masih cukup banyak gunung api yang masih aktif yang perlu diwaspadai pendaki. Ketika mendaki gunung yang masih aktif, risiko terjebak di tengah erupsi mungkin terjadi. Hal ini seperti yang dialami para pendaki di Gunung Marapi, Sumatra Barat. Akibat kejadian tersebut, sejauh ini 13 pendaki dinyatakan meninggal dunia.

Sebelum terlibat dalam pendakian gunung, penting bagi para pendaki untuk memiliki kesadaran penuh bahaya yang mungkin dihadapi. Langkah-langkah persiapan, termasuk pemeriksaan kondisi cuaca, pelatihan fisik, dan peralatan keselamatan yang tepat, dapat mengurangi risiko dan menjadikan pengalaman pendakian lebih aman dan memuaskan.

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS
Bahagia itu Sederhana dari Bank Aceh Syariah


Reaksi & Komentar

قُلِ اللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثُوا ۖ لَهُ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۖ أَبْصِرْ بِهِ وَأَسْمِعْ ۚ مَا لَهُم مِّن دُونِهِ مِن وَلِيٍّ وَلَا يُشْرِكُ فِي حُكْمِهِ أَحَدًا الكهف [26] Listen
Say, "Allah is most knowing of how long they remained. He has [knowledge of] the unseen [aspects] of the heavens and the earth. How Seeing is He and how Hearing! They have not besides Him any protector, and He shares not His legislation with anyone." Al-Kahf ( The Cave ) [26] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi