Rabu, 01/05/2024 - 19:12 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

HIBURAN

Studi: Perempuan Berisiko Tinggi Alami Kekerasan dari Layanan Pinjol

ADVERTISEMENTS

 JAKARTA — Layanan keuangan digital, terutama melalui fintech lending peer-to-peer, telah berkembang pesat di Indonesia. Namun, pertumbuhan ini juga membawa risiko besar, terutama terkait dengan keamanan dan perlindungan konsumen, khususnya perempuan.

ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Thantawi Ishak mantan Komisaris Utama Bank Aceh

Menurut data Otoritas Jasa Keuangan per September 2020, outstanding peer-to-peer lending mencapai Rp 50,3 triliun pada 2023, dengan 55 persen peminjamnya berasal dari kalangan anak muda, terutama perempuan berusia 19-34 tahun. Meskipun perkembangan ini dapat dianggap positif dalam meningkatkan akses layanan keuangan, ada potensi risiko yang perlu mendapat perhatian serius.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat dan Sukses atas Pelantikan Reza Saputra sebagai Kepala BPKA
ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat Memperingati Hari Kartini dari Bank Aceh Syariah

Penelitian MSC Consulting dan bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Kriminologi Universitas Indonesia (UI) menunjukkan bahwa peningkatan jumlah peminjam perempuan juga diikuti dengan peningkatan risiko terhadap kekerasan, terutama praktek predatory lending dan penipuan transaksi pembayaran.

ADVERTISEMENTS
Manyambut Kemenangan Idul Fitri 1445 H dari Bank Aceh Syariah
Berita Lainnya:
Dijamin Aman! Pinjaman Online BCA Cair Rp100 Juta Tanpa Jaminan, Begini Proses Pengajuannya
ADVETISEMENTS
Ucapan Belasungkawa Zakaria A Rahman dari Bank Aceh

“Jumlah peminjam perempuan terus meningkat, tapi ada peningkatan yang mengkhawatirkan dalam kasus-kasus di mana perempuan menjadi sasaran, pemberi pinjaman digital, dan menjadi korban praktik predatory lending,” kata Country Director MSC Consulting, Grace Retnowati dalam webinar Perlindungan Konsumen Perempuan dalam Ekosistem Fintech, Selasa (5/12/2023).

ADVERTISEMENTS

Meskipun demikian, data mengenai pengaduan dan penyelesaiannya umumnya tidak terdokumentasi dengan baik oleh penyedia layanan keuangan atau financial service provider. “Perlindungan data juga menjadi perhatian utama. Para pengambil kebijakan harus mengambil berbagai langkah untuk mengatasi permasalahan ini dan memperlakukan peraturan secara berkelanjutan,” ujar Grace.

ADVERTISEMENTS
Mudahkan Hidup Anda!, Bayar PBB Kapan Saja, Di Mana Saja! - Aceh Singkil

Untuk mengisi kesenjangan pengetahuan, MSC Consulting bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Kriminologi Universitas Indonesia melakukan kajian tentang perempuan, risiko, dan perlindungan konsumen pada platform pinjaman daring di Indonesia. Tujuan kajian ini mencakup pemahaman mendalam tentang pengalaman pengguna perempuan, mengidentifikasi kesenjangan dan faktor risiko, menganalisis lapisan kerentanan dan risiko kekerasan terhadap perempuan pengguna pinjaman daring, serta memberikan saran dan rekomendasi terkait kebijakan perlindungan konsumen dan literasi keuangan.

Berita Lainnya:
Sheila On 7 tak Menyangka Konsernya di Jakarta Ditonton 25 Ribu Orang

Penting bagi penyelenggara jasa keuangan untuk menyediakan perlindungan konsumen yang efektif, yang tidak hanya memberikan kepastian hukum tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen. Kebijakan perlindungan konsumen yang efektif juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Melalui penelitian ini, MSC Consulting dan Universitas Indonesia berharap dapat memberikan pemahaman lebih baik tentang isu-isu gender utama dalam sektor pinjaman daring dan dampaknya terhadap kekerasan berbasis gender terhadap perempuan. Laporan ini juga menekankan pentingnya regulasi yang baik dan peningkatan kapasitas kesadaran untuk memastikan akses yang setara dan penggunaan pinjaman digital yang aman bagi perempuan. 

Sumber: Republika

ADVERTISEMENTS

x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi