Menurut Rifat, mode berkendaraan ini tidak terkait dengan transmisi seperti DS. Namun pengaturan empat mode ini terhubung dengan steering throttle control, AYC, dan pengereman. Saya hanya menggunakan mode normal selama di area perkotaan Yogyakarta karena tak ada medan yang sesuai dengan tiga mode berkendaraan lainnya.
Ada perbedaan yang terasa ketika duduk di kursi pengemudi dan penumpang depan jika dibandingkan belakang. Jika sehari sebelumnya saya dimanjakan oleh sistem audio Dynamic Sound Yamaha Premium, kali ini giliran kursi yang suspensi yang membuat nyaman. Kursi depan sangat baik menyangga tubuh di dengan tambaham penopang di kedua sisi. Sementara rasa suspensi lebih empuk dibandingkan sehari sebelumnya saat saya duduk di belakang.
Untuk mereka yang ngantukan, posisi paling nikmat adalah duduk di kursi penumpang depan. Setelah mengencangkan seat belt, menikmati perjalanan sambil mengunyah makanan, tak lama kita akan mudah terlelap di kursi penumpang depan XForce.
Sementara untuk audio ada sedikit penurunan kualitas. Ada sedikit ketidakseimbangan suara saat duduk di belakang kemudi ataupun di kursi penumpang depan, meski tetap masih bagus. Namun saya pastikan, posisi terbaik menikmati alunan musik dan lagu dari Dynamic Sound Yamaha Premium adalah saat duduk di kursi belakang.
Dengan harga di Rp 419 juta untuk varian Ultimate ini, harga XForce tak beda jauh dengan tipe kedua tertinggi pemimpin market compact SUV 5 seater di Indonesia, yakni Honda HRV. XForce juga masih lebih murah dari Yaris Cross Hybrid.
XForce menyasar pria dan wanita kaum urban. Menarik dinanti penjualan XForxe yang ditargetkan oleh PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) mencapai 20 ribu unit pada 2024.
Sumber: Republika